"Kasus pertama adalah anak berusia 11 tahun, yang gejala dan perburukannya cepat sekali, sama seperti kasus Flu Burung di Indonesia beberapa tahun yang lalu," kata Tjandra.
Tjandra melaporkan pasien tersebut mulai bergejala 16 Februari 2023, lalu diobati di fasilitas rumah sakit setempat, hingga terdiagnosa pneumonia berat per 21 Februari 2023.
Pasien sempat menjalani perawatan intensif di National Pediatric Hospital, tapi dinyatakan meninggal pada 22 Februari 2023. Tjandra mengatakan Pemerintah Kamboja telah bergerak cepat memeriksa PCR pasien yang diambil pada 21 Februari 2023 melalui Sentinel Severe Acute Respiratory Infection (SARI).
"Ini menunjukkan surveilan berjalan di lapangan, dan langsung dinyatakan PCR positif. Sampel juga langsung dikirim juga Institute Pasteur Cambodia yang merupakan National Influenza Center (NIC) yang mengonfirmasi kepositifan pasien," katanya.
Selain itu Kamboja juga langsung mengirimkan data genetiknya ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). "Surveilan dan kecepatan proses seperti ini yang tentunya harus dilakukan di lapangan, termasuk juga di negara kita," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan jajarannya melakukan mitigasi penularan Flu Burung clade baru.
Load more