"Kita baru 3,7 persen. Negara maju sekitar 7 sampai 12 persen. Singapura 8,6 persen entrepreneur. Thailand dan Malaysia di atas juga. Ini harus disiapkan," kata Menteri Teten.
Teten menegaskan peran perguruan tinggi untuk evolusi UMKM menjadi wirausaha maju sangat luar biasa.
Dia mencontohkan, Universitas Nottingham dan Universitas Melbourne telah berhasil menjadi perguruan tinggi yang mengembangkan kewirausahaan.
Berkaca dari hal itu, dia mendorong perguruan tinggi untuk mengubah pola pikirnya agar wirausaha di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.
"Jadi setiap tahun ada 3,5 juta lulusan SMA sampai universitas dan 1,7 persen di antaranya adalah sarjana yang mau masuk kerja. Kalau kampus masih siapkan mahasiswanya untuk jadi pegawai swasta atau pemerintah, kita punya masalah yakni angka pengangguran yang tinggi," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP IKA UNDIP Abdul Kadir Karding menambahkan bahwa IKA UNDIP siap menjadi inkubator bisnis untuk menyiapkan peningkatan pelaku usaha di Indonesia guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
"IKA UNDIP dapat menjadi inkubator. Nantinya kita bisa scale up alumni atau mahasiswa sehingga punya keterampilan bisnis. Kita juga akan membuka jaringan sektor usaha agar mahasiswa bisa magang dan dapat pelatihan dari perusahaan. Peran alumni di semua sektor bisa melakukan ini," kata Karding.(ant/muu)
Load more