NasDem Jamin Anies Tak Akan Tanda Tangan Surat Utang Piutang untuk Maju Capres
- tim tvOnenews/Syifa Aulia
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memastikan pencapresan Anies Baswedan di Pilpres 2024 ini tak akan membuat Anies menandatangani surat utang piutang.
Adapun Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pertama kali dideklarasikan capres oleh NasDem. Kemudian disusul oleh Demokrat dan PKS.
“Insya Allah Anies tidak akan menandatangani. Jadi ketika dia jalan bersama-sama diusung oleh Partai NasDem, saya pastikan tidak ada penandatanganan surat utang. Jadi itu saya pastikan tidak ada utang piutang dalam perjalanan ini,” kata Ali saat dihubungi, Jumat (24/2/2023).
Dia menyampaikan NasDem memahami bahwa Anies tidak memiliki banyak uang untuk maju capres. Ali mewajarkan hal tersebut karena Anies bukan dari kalangan pengusaha.
“NasDem menyadari betul bahwa Anies itu tidak memiliki uang untuk maju sebagai capres karena dia bukan pengusaha,” ujar Ali.
Atas hal itu, dia menyebut bahwa biaya pencapresan Anies itu akan menjadi tanggung jawab bersama
“Dan tentunya ada konsekuensi-konsekuensi, kemudian diskusi dengan tokoh-tokoh yang selama ini mengharapkan Pak Anies maju sehingga kemudian menjadi tanggung jawab bersama,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, heboh beredar surat utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI 2027 lalu.
Anies menegaskan bahwa tak ada utang antara dirinya dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Ia mengaku bahwa uang senilai Rp50 miliar adalah bentuk dukungan dari pihak ketiga.
"Sebenarnya bukan pinjaman tapi dukungan, yang pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang, jadi dukungan yang minta dicatat sebagai utang," ujar Anies, dikutip oleh tvOnenews melalui akun YouTube Merry Riana pada Minggu (12/2/2022).
“Jadi begini, pada masa kampanye itu banyak sekali melakukan sumbangan, banyak sekali, ada yang kami tahu, ada yang kami tidak tahu, dan ada yang memberikan dukungan langsung apakah relawan,” katanya.
Anies tak menyebut pihak ketiga yang dimaksud, namun ia mengaku bahwa Sandiaga yang telah menjadi penjamin.
"Ini kan dukungan untuk sebuah kampanye untuk perubahan untuk kebaikan, bila ini berhasil maka itu dicatat sebagai dukungan, bilang kita tidak berhasil dalam pilkada maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan, jadi itu kan dukungan tuh, siapa penjaminnya? Yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi, jadi ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya menyatakan ada suratnya, surat pernyataan utang," jelas Anies.
Load more