ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Pejabat Korsel Dikritik Atas Insiden Itaewon, Ahli: Ini Seperti Bencana Buatan Manusia

Polisi Seoul tugaskan 137 personel untuk mengatur kerumunan Halloween Itaewon. Hal itu dianggap tidak efisien mengingat jumlah massa mencapai 100 ribu orang.
Selasa, 1 November 2022 - 11:52 WIB
Penyelidik Korsel memeriksa TKP insiden Halloween di Itaewon
Sumber :
  • AP Newsroom

Jakarta - Polisi Seoul diketahui hanya menugaskan 137 personel untuk mengatur kerumunan pesta Halloween Itaewon yang berjumlah sekitar 100 ribu orang, hingga menyebabkan lonjakan massa dan terjadilah kematian 150 orang lebih. 

Kini diketahui personel yang dibentuk untuk menyelidiki kasus di Itaewon berjumlah 475 orang, ini tidak sebanding dengan jumlah personel ketika ditugaskan untuk mengendalikan massa. 

Para pejabat menghadapi pertanyaan sulit tentang persiapan perayaan dan tuntutan pertanggungjawaban setelah insiden ini terjadi.

Pemerintah setempat bersikeras bahwa tidak ada cara untuk memperkirakan massa akan lepas kontrol.

Para ahli tidak setuju untuk mengerahkan sedikit personel polisi, hal ini menunjukkan bahwa para pejabat tidak siap untuk menghadapi kerumunan besar setelah pelonggaran COVID-19 di Seoul. 

Selain harus menambah personel keamanan, pemerintah seharusnya melarang mobil melintasi jalur tempat diadakannya perayaan Halloween, sehingga mengurangi kerumunan di jalur sempit di mana tragedi itu terjadi.

Sebaliknya, 137 petugas di Itaewon ditugaskan untuk memantau kejahatan, dengan fokus khusus pada penggunaan narkotika. Hal ini berarti bahwa untuk semua tujuan praktis.

“Tidak ada yang menjaga keselamatan pejalan kaki,” kata Kong Ha-song, seorang profesor pencegahan bencana di Korea Selatan, Universitas Woosuk.

Kematian korban Halloween Itaewon dianggap sebagai buatan manusia.

“Bencana buatan manusia,” ujar Lee Changmoo, seorang professor perencanaan kota di Universitas Hanyang Seoul.

Menurutnya, pejabat seharusnya melakukan hal yang seupa dengan Festival Desa Global Itaewon awal Oktober lalu dengan menutup jalur utama Itaewon untuk mobil, sehingga ruang untuk kerumunan menjadi luas.

Professor perencanaan kota, Lee Changmoo, mengkritik Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min yang mengklaim memiliki lebih banyak personel polisi dan pemadam kebakaran di tempat kejadian perkara (TKP) tidak akan mencegah tragedi itu.

Seorang pejabat senior di Badan Kepolisian Nasional, Hong Ki-Hyeon mengakui persoalan itu selama konferensi pers. Ia mengatakan bahwa polisi tidak memiliki cara yang pasti untuk menangani kerumunan massa itu.

“Dalam acara seperti festival yang memiliki penyelenggara khusus, diskusi dilakukan antara kota terkait, polisi, pemadam kebakaran dan ahli medis yang mempersiapkan dan bekerja sama di bawah peran yang berbeda. Itulah kekurangan kami terkait kecelakaan ini," ucapnya.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT