Ukraina - G7 mengecam serangan Rusia yang mengenai di pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina (27/6/2022). Serangan rudal milik Rusia telah mengenai salah satu pusat perbelanjaan yang saat itu sangat ramai.
Para pemimpin G7 juga berpendapat perbuatan tersebut sebagai kejahatan perang yang keji. Presiden Rusia Vladimir Putin beserta yang bertanggung jawab melakukan serangan tersebut akan diminta pertanggungjawabannya oleh para pemimpin G7.
“Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang,” pernyataan G7 yang dikutip dari laman VIVA (28/6/2022).
Baca Juga Presiden Jokowi Serukan Atasi Krisis Pangan Pada KTT G7
Sementara itu Ukraina telah menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menyebutkan dalam siaran malamnya di Telegram, bahwa perbuatan tersebut termasuk sebagai salah satu tindakan teroris paling berani dalam sejarah Eropa.
“Kota yang damai, pusat perbelanjaan biasa, wanita, anak-anak, warga sipil berada di dalam,” kata Zelenskyy dalam sebuah video.
Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy menyebutkan tanpa mengutip bukti bahwa serangan tersebut merupakan “provokasi Ukraina”.
“Persis apa yang perlu diperhatikan oleh rezim Kiev di Ukraina sebelum KTT NATO,” katanya pada laman Twitter yang merujuk pada pertemuan aliansi di Madrid.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada pertemuan KTT G7 bahwa serangan yang dilakukan oleh Rusia menunjukkan kekejaman dan barbarism yang dilakukan oleh Putin.
“Putin harus menyadari bahwa perilakunya tidak akan berdampak apapun selain memperkuat tekad bahwa Inggris dan setiap negara G7 lainnya mendukung Ukraina selama diperlukan,” ucap Boris.
Baca Juga Presiden Bersama Perdana Menteri India, Presiden RI: Indonesia Beri Dukungan Penuh G20 di India
Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengecam serangan tersebut sebagai peristiwa yang benar-benar menyedihkan. Sebab selama ini Kremenchuk menjadi kota yang terhindar dari serangan langsung dalam konflik Ukraina dan Rusia.
“Kami sekali lagi menekankan bahwa para pihak memiliki kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil,” ujar Stephane Dujarric sebagai juru bicara Guterres dalam konferensi pers yang dikutip dari VIVA (28/6/2022).
Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan serangan yang dilakukan Rusia menjadi perbuatan yang keji.
Rusia telah menjatuhkan serangan kepada Ukraina. Namun setimpal dengan itu, Rusia juga menerima hukuman atas perbuatannya.
G7 juga mengungkapkan untuk mencari sanksi baru terhadap Rusia, selain pembatasan harga minyak dan tarif barang yang lebih tinggi. Selain itu G7 juga masih tetap mendukung Ukraina “selama yang dibutuhkan”. (Kmr)
Load more