Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Dato' Ismail Sabri Yakoob menyatakan ingin membuat kerja sama antara wartawan Indonesia dan Malaysia, bukan hanya di media cetak dan elektronik tapi juga media sosial.
Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Malaysia Dato' Ismail Sabri Yakoob kepada pemimpin redaksi pers Indonesia di kantornya yang ada di kawasan Putra Jaya, Malaysia. Dalam kesempatan tersebut, pria yang mengenakan jas rapi beserta dasi dengan warna senada, memberi sedikit pendapatnya tentang media sosial atau media baru dalam menyampaikan berita dan informasi kepada masyarakat luas.
Menurut Dato' Ismail Sabri Yakoob berbicara tentang isu yang berkaitan dengan media sosial, itu selalu menghadapi masalah yang sama, yaitu media sosial yang sulit diatasi karena tidak terdaftar dalam persatuan.
"Ada satu media yang sulit kita atasi ialah media sosial. Kalau media kan ada rujukan dari persatuan, ada etika-etika yang ditulis dalam satuan, kita tinggal menggariskan apa perkara does and don't di dalam persatuan, tetapi mereka (media sosial) ini di luar dari persatuan," tutur Ismail dalam diskusi tersebut, Senin (29/5).
Tujuan dari pertemuan ini rupanya bagian dari agenda Perdana Menteri yang ingin merencanakan persatuan wartawan media sosial. Jadi tidak sekedar media cetak dan elektronik, media sosial juga harus mendapatkan perhatian lebih.
"Saya sudah merencanakan persatuan wartawan ini, bukan hanya di media cetak dan elektronik, tetapi juga media sosial," jelasnya.
Ismail memberi informasi bahwa di Malaysia tidak ada undang-undang khusus yang membahas soal isu ini. Meski dulu ada akta (mungkin maksudnya pasal) anti fake news atau anti berita tidak benar, tetapi kini sudah dihapuskan.
Load more