Namun, Militer Israel membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa Abu Akleh ditembak selama baku tembak, dan menduga dia mungkin dibunuh oleh pejuang Palestina.
Saksi menolak pernyataan Israel tersebut. Mereka mengatakan bahwa tidak ada baku tembak dan Abu Akleh serta jurnalis lainnya berada di area terbuka mengenakan rompi “PRESS” yang ditandai dengan jelas ketika mereka diserang.
Dalam pernyataan jaringan media Al Jazeera juga menyebut pembunuhan Abu Akleh sebagai pembunuhan terang-terangan yang melanggar hukum dan norma internasional.
“Al Jazeera menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan Shireen,” ungkap Al Jazeera.
Kantor HAM PBB Desak Israel Transparan
Sementara itu dari Kantor hak asasi manusia (HAM) PBB menyatakan terkejut atas kabar tewasnya seorang reporter veteran Al Jazeera di Tepi Barat akibat ditembak pasukan Israel saat meliput operasi penyerbuan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Kantor HAM PBB pun mendesak penyelidikan transparan dari Israel atas tragedi pembunuhan tersebut.
"Kami terkejut atas pembunuhan jurnalis Shireen Abu Akleh saat meliput operasi militer Israel di Jenin, Palestina," kata kantor kepala HAM PBB Michelle Bachelet di Twitter.
Load more