Shutdown Pemerintah AS Diperkirakan Berakhir, Mata Uang Rupiah Diprediksi Menguat
- Antara
tvOnenews.com - Penutupan kegiatan pemerintahan Amerika Serikat akan segera berakhir. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Donald Trump. Sebelumnya, portal Axios melaporkan bahwa Partai Demokrat di Senat AS telah menunjukkan kesediaan untuk menerima paket Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendanaan yang bisa mengakhiri shutdown.
Menurut siaran di situs web majelis tinggi Kongres AS, persetujuan dicapai lewat pemungutan suara prosedural, yang mana 60 senator mendukung paket RUU itu, sedangkan 40 senator menolak. Tepat 60 suara dibutuhkan untuk menyetujui RUU tersebut.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar rupiah menguat seiring sentimen risk on dari harapan berakhirnya penutupan pemerintah (government shutdown) Amerika Serikat (AS).
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS didukung sentimen risk on dari harapan berakhirnya shutdown pemerintah AS," ujarnya.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta menguat sebesar 46 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.700 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.654 per dolar AS.
Setelah pemungutan suara tersebut, Senat harus menggelar pemungutan suara final, sebelum paket RUU itu disahkan oleh DPR dan dikirim kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani.
Menurut Lukman, potensi berakhirnya penutupan pemerintah AS akan mendukung aset berisiko.
"Dolar AS sendiri juga seharusnya terdukung, namun sentimen risk on bisa lebih positif pada mata uang dan aset berisiko," kata Lukman.
Di samping itu, investor juga sedang menantikan data penjualan ritel Indonesia yang tak jadi dirilis pada Senin (10/11/2025). Dia memperkirakan penjualan ritel bertumbuh 3,2 persen.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diprediksi berkisar Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS.(chm)
Load more