KTT APEC 2025, dari Perubahan Demografi hingga Kecerdasan Buatan
- ANTARA
Oleh karena itu, Presiden Prabowo, pada sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), tanpa ragu menyuarakan bahwa Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dengan WTO sebagai inti, guna memastikan bahwa setiap orang berkompetisi pada tingkat yang sama.
Presiden mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang eksklusif hanya akan menciptakan perpecahan dan instabilitas. Jika anggota APEC ingin membangun masa depan bersama, maka fondasinya adalah inklusivitas dan keberlanjutan.
Memetik AI dengan kolaborasi APEC
Dengan menjadikan APEC sebagai momentum untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya kerja sama internasional dalam menekan kejahatan lintas batas, Presiden menyoroti bahwa penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika, dan perjudian daring dapat merugikan ekonomi nasional.
Presiden kemudian mengemukakan fakta bahwa Indonesia kehilangan 8 miliar dolar AS setiap tahun akibat aliran dana keluar melalui perjudian daring atau judi online.
Pernyataan tersebut bukan semata-mata untuk mengungkap kelemahan yang ada di dalam diri Indonesia. Bukan pula berarti Indonesia lambat dalam adopsi dan inovasi teknologi, melainkan Indonesia sedang dalam proses menyesuaikan diri dan memperkuat kapasitas teknologi untuk menghadapi tantangan global.
Dalam konteks memanfaatkan era baru yang ditandai dengan kemajuan teknologi tinggi, khususnya melalui kecerdasan buatan (AI), Indonesia mendorong Human-Centered AI.
Istilah Human-Centered AI merujuk pada pendekatan pengembangan kecerdasan buatan yang menempatkan manusia sebagai pengendali utama dalam proses pengambilan keputusan, untuk memastikan aspek etika dan tanggung jawab dalam pemanfaatan AI.
Di hadapan para pemimpin dunia, Presiden Prabowo dengan bangga menyampaikan bahwa Indonesia kini mulai memetik hasil nyata dari penerapan kecerdasan buatan di sektor pertanian.
Berkat penggunaan teknologi modern, pertanian presisi, dan AI, membuat Indonesia dapat meningkatkan produktivitas pangan nasional tertinggi sejak kemerdekaan, hingga mencapai swasembada beras dan jagung.
Seiring dengan itu, Bhima mengingatkan bahwa kerjasama pengembangan teknologi khususnya AI harus dibarengi dengan dua kunci utama.
Pertama, penguatan infrastruktur digital karena dibutuhkan data center, hingga koneksi internet yang stabil dan merata. Menurutnya, negara-negara maju di APEC bisa mendorong investasi di sektor infrastruktur digital.
Load more