ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Sekelompok Pembelot Korea Utara Kirim Selebaran Propaganda

Sekelompok pembelot Korea Utara mengatakan mereka mengirimkan selebaran propaganda, termasuk foto presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan parsel bantuan ke Korut.
Kamis, 28 April 2022 - 21:35 WIB
Arsip - Mantan pembelot Korut yang tinggal di Korsel melepaskan balon berisi uang kertas satu dolar, radio, CD, dan selebaran yang mencela rezim Korut, ke arah utara dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju,
Sumber :
  • antara

Seoul, Korea Selatan - Sekelompok pembelot Korea Utara mengatakan mereka mengirimkan selebaran propaganda, termasuk foto presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan parsel bantuan ke Korut.

Pembelot Korut dan aktivis di Korsel sudah puluhan tahun menerbangkan balon-balon yang membawa selebaran dan parsel bantuan melewati perbatasan yang dijaga sangat ketat.

Aksi mereka dilarang oleh pemerintah Korsel sebelumnya, yang berupaya meningkatkan hubungan antar-Korea. Namun, seorang pejabat yang dicalonkan Yoon untuk menangani urusan Korut mengatakan dia menentang larangan itu.

Korea Utara Merdeka, kelompok pembelot yang memimpin gerakan itu, mengatakan mereka melepaskan 20 balon yang membawa 1 juta selebaran propaganda pada Senin dan Selasa.

Gambar-gambar yang dirilis ketua kelompok itu, Park Sang-hak, memperlihatkan selebaran berisi foto Yoon dan pesan bertuliskan "Negara besar di mana seorang jaksa menjadi pemimpin yang dicintai, presiden Korsel ke-12 Yoon Suk-yeol".

Gambar-gambar lainnya menunjukkan parsel berisi selebaran dan bantuan, termasuk makanan yang dibungkus koran Korsel, dan Park yang sedang memegang balon pembawa paket di lokasi yang tidak dijelaskan.

"Menghancurkan kediktatoran turun-temurun Kim Jong Un, yang mengungkap ambisinya untuk melakukan serangan lebih dulu dengan rudal nuklir, adalah misi sejati dan hati nurani orang-orang bebas," kata kelompok itu dalam pernyataan, seraya berjanji untuk terus mengirimkan selebaran.

Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik mereka pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata. Korut telah lama mencela para pembelot dan mengancam untuk menyerang Korsel karena balon-balon itu.

Pemerintah Korsel di bawah Moon melarang aksi pelepasan balon itu pada 2020 dengan alasan keselamatan penduduk di perbatasan, tapi para aktivis menyebut larangan itu sebagai upaya membersihkan nama Pyongyang dan membungkam para pengkritik.

Yoon akan mulai bertugas sebagai presiden pada 10 Mei dan diperkirakan akan mengambil sikap lebih keras terhadap Korut. Kwon Young-se, calon menteri unifikasi yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan larangan itu melanggar kebebasan berbicara.

Seorang pejabat di kementerian unifikasi mengatakan pihaknya sedang memeriksa pernyataan dari kelompok itu, dan mengatakan posisi kementerian itu tidak berubah bahwa larangan tersebut diterapkan untuk melindungi penduduk perbatasan dan harus ditegakkan.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT