ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Ayah Kandung Tega Menyekap Putrinya dan Membuat Rumahnya Jadi 'Neraka di Bawah Tanah', Kisah Kejam Josef Fritzl Terungkap Setelah 24 Tahun

Seorang ayah kandung tega menyekap putrinya sendiri di bawah tanah selama 24 tahun lamanya. Bahkan lebih gilanya lagi, ia sampai merubah rumahnya jadi 'neraka
Sabtu, 12 April 2025 - 23:43 WIB
Ilustrasi anak disekap ayah kandungnya senndiri
Sumber :
  • Istockphoto

tvOnenews.com - Seorang ayah kandung tega menyekap putrinya sendiri di bawah tanah selama 24 tahun lamanya. Bahkan lebih gilanya lagi, ia sampai merubah rumahnya jadi 'neraka bawah tanah'.

Kasus Josef Fritzl adalah salah satu tragedi paling mengejutkan dalam sejarah kriminal dunia. Bukan hanya karena kekejamannya, tapi juga karena berlangsung selama lebih dari dua dekade tanpa terdeteksi oleh siapa pun. 

Dunia baru benar-benar terhenyak pada tahun 2008, ketika kebenaran tentang rumah "neraka bawah tanah" di Amstetten, Austria, terbongkar ke publik. 

Kasus ini menjadi simbol kegelapan tersembunyi di balik tembok rumah biasa, membongkar betapa kejamnya seorang ayah terhadap darah dagingnya sendiri.

Josef Fritzl, yang saat itu berusia 73 tahun, terbukti menawan putrinya sendiri, Elisabeth, selama 24 tahun di ruang bawah tanah tersembunyi di rumah mereka. 

Dalam kurun waktu itu, ia secara rutin memperkosa dan memukuli Elisabeth, hingga melahirkan tujuh anak dari hasil hubungan inses tersebut. 

Tiga dari anak-anak itu dibesarkan di ruang bawah tanah bersamanya, sementara tiga lainnya diadopsi oleh Fritzl dan istrinya, Rosemarie.

Lebih gilanya, seolah-olah mereka adalah anak-anak yang “ditinggalkan” Elisabeth. Satu bayi meninggal karena sakit dan dibuang oleh Fritzl tanpa pengobatan.

Kisah ini terungkap secara tidak sengaja ketika salah satu anak Elisabeth, Kerstin, mengalami sakit parah dan dibawa ke rumah sakit oleh Fritzl. 

Saat itu, kecurigaan mulai tumbuh dari pihak rumah sakit karena kejanggalan identitas Kerstin dan ketidaksesuaian dengan riwayat medis. 

Polisi kemudian dilibatkan, dan tak lama kemudian, Elisabeth berhasil meyakinkan ayahnya untuk mengizinkannya ke luar demi menjelaskan kondisi anaknya. 

Itulah momen di mana keberanian Elisabeth mengakhiri 24 tahun mimpi buruknya.

Setelah ditangkap dan diadili, Josef Fritzl dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2009 setelah dinyatakan bersalah atas tujuh dakwaan, termasuk pembunuhan bayi, perbudakan, pemerkosaan, penahanan ilegal, dan inses. 

Ilustrasi Josef Fritzl, Ayah kandung yang sekap anaknya selama 24 tahun
Ilustrasi Josef Fritzl, Ayah kandung yang sekap anaknya selama 24 tahun
Sumber :
  • Netflix

 

Ia saat ini menjalani hukumannya di penjara Garsten, Austria. Menurut laporan terbaru dari The Sun (2023), Fritzl yang kini berganti nama menjadi Josef Mayrhoff, dikabarkan menyesal dan mengaku "kehilangan harapan". 

Melansir dari The Sun, Ia disebut mengalami gangguan psikologis, namun masih menjalani hukumannya tanpa peluang pembebasan dini.

Kisah Josef Fritzl menjadi pengingat mengerikan betapa kekejaman bisa bersembunyi di balik sosok yang tampak biasa. 

Kasus ini juga mengguncang sistem hukum dan sosial Austria, memicu reformasi terhadap perlindungan anak dan pengawasan rumah tangga

Bahkan banyak pihak mempertanyakan bagaimana kejahatan selama itu bisa terjadi tanpa terdeteksi oleh tetangga atau otoritas setempat.

Kasus ini juga kerap dibandingkan dengan berbagai skandal penyekapan atau kekerasan dalam rumah tangga lainnya, yang tak jarang berakhir tragis atau luput dari perhatian publik. 

Kisah Elisabeth Fritzl dan keberaniannya melawan sang ayah menjadi simbol keteguhan hati seorang perempuan yang bertahan dalam situasi ekstrem demi anak-anaknya.

Dalam lanskap kriminal global, kasus Josef Fritzl tak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga inspirasi bagi film, dokumenter, hingga kajian psikologi kriminal. 

Netflix bahkan sempat mempertimbangkan produksi dokumenter berdasarkan kisah nyata ini karena intensitas dan kompleksitas kasusnya.

Saat dunia terus bergerak maju, kisah seperti ini menjadi alarm bagi kita semua untuk tidak menutup mata terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah.

Karena, seperti halnya kasus Fritzl, kadang monster itu tidak tinggal di gua gelap… tapi bisa jadi tinggal tepat di bawah kaki kita. (udn)
 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT