Perkembangan Perang Rusia vs Ukraina 3 Maret 2022

Jakarta - Pasukan Rusia berada di kota Kherson, Ukraina selatan, dan memaksa masuk ke gedung dewan, kata walikota setelah seharian berselisih klaim mengenai apakah Moskow telah memperoleh keuntungan pertama dari sebuah inveasi yang telah berjalan selama delapan hari.

Invasi itu dikecam oleh PBB dalam pemungutan suara bersejarah, bersamaan dengan sejumlah merek perusahaan global keluar dari Rusia dan rubel mencapai rekor terendah.

Berikut ini fakta seputar perang Rusia versus Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (3/3/2022);

1. Pengadilan Kriminal Internasional membuka penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina. Ini terjadi menyusul permintaan 39 negara anggota pengadilan.

2. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Kremlin tidak akan mampu merebut negaranya dengan bom dan serangan udara.

3. Setidaknya lima superyacht milik miliarder Rusia berlabuh atau berlayar di Maladewa, negara kepulauan di Samudra Hindia yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat, menurut data pelacakan kapal. 

4. Delegasi Ukraina telah berangkat untuk pembicaraan perdamaian putaran kedua dengan Rusia, kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak kepada Reuters. 

5. Pejabat senior China mengatakan kepada pejabat senior Rusia pada awal Februari untuk tidak menyerang Ukraina sebelum berakhirnya Olimpiade Musim Dingin di Beijing, New York Times melaporkan.

6. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan perang adalah tanggung jawab Presiden Rusia Vladmir Putin saja,seraya menegaskan,"Hari-hari ke depan kemungkinan akan semakin sulit".

7. Lebih dari 870.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak pertempuran dimulai, sebagian besar menyeberang ke Polandia dan Rumania. 

8. Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap Belarus karena berperan dalam mendukung invasi. 

9. Pengusaha Rusia Roman Abramovich mengatakan dia akan menjual Chelsea Football Club London dan menyumbangkan uang dari penjualan untuk membantu korban perang. 

10. Investor asing secara efektif terjebak dengan kepemilikan mereka atas saham Rusia dan obligasi berdenominasi rubel setelah bank sentral menghentikan sementara pembayaran dan sistem penyelesaian utama di luar negeri berhenti menerima aset Rusia. 

11. Setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan oligarki dan pejabat Rusia "kami datang untuk keuntungan Anda yang buruk", Amerika Serikat mengatakan satuan tugas "KleptoCapture" federal yang baru akan menyelidiki dan menuntut pelanggaran sanksi. (ito)