China Desak AS Hentikan Politisasi Perdagangan, USPS Blokir Paket dari China dan Hong Kong
- istimewa - Antara
tvOnenews.com - Kementerian Luar Negeri China dengan tegas meminta Amerika Serikat untuk tidak menjadikan isu perdagangan sebagai senjata politik.
Pernyataan ini muncul setelah USPS (United States Postal Service) mengumumkan penangguhan pengiriman paket dari China dan Hong Kong hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Kami menyerukan kepada AS untuk berhenti mempolitisasi isu perdagangan dan ekonomi serta menghentikan tekanan terhadap perusahaan-perusahaan China tanpa alasan," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu.
Keputusan USPS ini bertepatan dengan kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump.
Tarif tersebut menargetkan pengecer asal China seperti Temu dan Shein, yang selama ini memanfaatkan aturan pengiriman bebas bea untuk barang bernilai rendah ke AS.
Lin Jian menegaskan bahwa China akan terus mengambil langkah-langkah strategis guna melindungi hak serta kepentingan perusahaan-perusahaan China.
Menurut informasi di situs USPS, larangan ini tidak berdampak pada surat dengan ukuran maksimal 15 inci (38 cm) atau ketebalan 3/4 inci.
Langkah AS ini juga berkaitan dengan tambahan tarif 10% terhadap barang-barang China, yang diberlakukan setelah Trump menuding Beijing tidak berbuat cukup dalam menghentikan aliran fentanil—bahan utama opioid sintetis penyebab krisis overdosis di AS.
Dugaan menyebutkan pemasok fentanil dari China memanfaatkan kebijakan bebas bea untuk barang di bawah $800 (sekitar Rp13 juta) agar dapat masuk ke AS.
Bahan kimia tersebut dikamuflasekan sebagai barang elektronik dan produk berharga rendah lainnya.
Laporan Komite Kongres AS untuk China pada Juni 2023 mengungkap bahwa hampir 50% dari seluruh paket yang masuk ke AS dengan skema pajak "de minimis" berasal dari China.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketentuan ini dimanfaatkan oleh raksasa e-commerce China seperti Shein dan Temu untuk menjangkau jutaan pelanggan di AS. Bahkan, kedua platform tersebut diperkirakan menyumbang lebih dari 30% dari total paket yang masuk ke AS setiap hari melalui skema "de minimis". (ant/aag)
Load more