Jakarta, tvOnenews.com - Ada tiga negara yang masih berupaya untuk menghentikan peperangan agar gencatan senjata antara Israel dan Hamas segera dilakukan di Jalur Gaza.
Keinginan ketiga negara agar Israel-Hamas gencatan senjata di Jalur Gaza berdasarkan pernyataan dari Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry, Jumat (19/4/2024) kemarin.
"Penting bagi Hamas dan Israel untuk menunjukkan keinginan politik, bertanggung jawab mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan melindungi warga sipil," tegas Shoukry ke penyiar pemerintah SABC di Pretoria usai bertemu mitra dari Afrika Selatan Naledi Pandor.
Negosiasi yang dilakukan Qatar, AS, dan Mesir terus diupayakan akibat peperangan Israel yang menggempur Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu.
Sebab, kehidupan dan menjamin keselamatan rakyat Palestina terus jadi titik fokus pihaknya. Akibat saat ini sudah sebanyak 33.000 orang menjadi korban jiwa yang terbunuh dari peperangan Israel-Hamas.
Apalagi, dari jumlah total korban jiwa yang tewas sebanyak 20.000 terdiri dari perempuan dan anak-anak yang seharusnya tidak boleh terbunuh.
"Penting bagi kami untuk terus fokus pada kehidupan dan keselamatan rakyat Palestina. Setelah lebih dari 33.000 orang terbunuh, yang di antaranya 20.000 perempuan dan anak-anak. Ini sangat mengerikan dan harus dihentikan. Kita harus mencapai gencatan senjata, memulangkan sandera dan tahanan," paparnya.
Kemudian, bantuan kemanusiaan juga harus diupayakan agar dapat masuk ke Jalur Gaza dan diterima dengan mudah oleh warga yang sedang terjebak di tengah peperangan.
Karena sampai saat ini sudah berbagai negara dan organisasi di dunia memberikan bantuan kemanusiaan, tetapi harus tertahan di bagian Rafah di selatan Gaza yang masih dijaga ketat oleh pasukan tentara Israel.
"Kita harus mendapatkan kembali perdamaian dan keamanan serta cakrawala politik untuk memberikan hak-hak sah rakyat Palestina dan pembentukan negara mereka sejalan dengan Juni 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tuturnya.
Sementara terkait kasus konflik terbaru yang dialami Israel terhadap Iran, ia juga menyebutkan bahwa negara yang masih di wilayah Timur Tengah harus layak mendapatkan kedamaian hidup.
"Negara-negara di wilayah itu layak berada dalam kedamaian, keamanan, stabilitas dan hidup berdampingan dengan rukun dan bekerjasama," imbuhnya.
Perlu diketahui bersama, bahwa peringatan terkait eskalasi yang akan memicu perluasan konflik di wilayah tersebut telah diperingati oleh Mesir agar tidak menyebar.
Sebab, dari adanya aktivitas militer yang berada di Laut Merah memiliki dampak yang luar biasa terhadap kerugian perekonomian global.
Dalam hal ini, aktivitas militer di Laut Merah harus segera ditangani agar kestabilan perekonomian di dunia kembali normal.
Sebagai mitra Afrika Selatan, Pandor menganggap isu yang menjadi titik fokus komunitas internasional yakni keselamatan nyawa yang berada di Palestina, terkhusus di wilayah Gaza.
"Kita harus mencapai gencatan senjata, tujuan kita adalah melindungi seluruh rakyat Palestina dan mengakhiri pembantaian dan penyerangan terhadap warga Palestina yang menjadi fokus utama dan kami selalu mengatakan bahwa kami tidak ingin melihat peningkatan permusuhan," beber Pandor.
Stabilitas ekonomi dan keselamatan warga Gaza sebagai contoh mewujudkan membentuk perdamaian yang ada di dunia, dan tragedi yang dianggap paling mengerikan antara peperangan Israel-Hamas harus segera berakhir. (ant/hap)
Load more