Jakarta, tvOnenews.com - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menegaskan harus ada gencatan senjata segera diterapkan di Jalur Gaza guna mencegah makin banyak korban perang Israel-Palestina.
Hal itu diserukan OKI dalam sebuah komunike yang diterbitkan dalam sesi rapat luar biasa organisasi di Istanbul, Sabtu (24/2/2024).
Dalam acara itu, menteri-menteri penerangan negara anggota OKI mengecam agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina.
OKI mengecam penindasan, pembantaian, dan genosida warga sipil Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, serta di Tepi Barat yang tengah diduduki Israel.
OKI menegaskan bahwa satu-satunya langkah yang dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan kawasan adalah dengan mewujudkan hak-hak asasi rakyat Palestina, yaitu kemerdekaan dan kedaulatan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
"Kami menegaskan kembali tekad kami untuk menggaungkan suara di setiap ruang untuk mendukung hak asasi saudara kami rakyat Palestina yang menghadapi penindasan dan serangan barbar Israel," demikian pernyataan OKI.
Organisasi tersebut menegaskan bakal memperkuat upaya meringankan penderitaan rakyat Palestina di Tanah Airnya, terkhusus mereka yang berada di Jalur Gaza.
Selain itu, OKI mengecam upaya-upaya misinformasi Israel yang dilakukan dengan menyebarkan informasi palsu dan menipu untuk menutup-nutupi tindakan keji mereka.
Hal tersebut, menurut OKI, adalah bagian dari upaya Israel membungkam kebenaran.
Komunike tersebut mencantumkan kecaman OKI terhadap tindakan Israel menghancurkan sistem telekomunikasi di Jalur Gaza.
OKI juga mengecam kegagalan tentara Israel dalam menjamin keselamatan jurnalis sebagaimana diamanatkan hukum kemanusiaan internasional.
Selain menegaskan tekad bekerja sama pada tingkat internasional untuk mencegah disinformasi, komunike tersebut juga menyatakan para menteri menunjukkan kemauan bersama bertindak solider dan kompak dalam mengekspos serangan Israel terhadap warga sipil Palestina.
"...termasuk pula terorisme (yang dilakukan) pemukim (Israel) di Tepi Barat yang menyebabkan perpindahan paksa rakyat Palestina," demikian komunike OKI.
Selain itu, Unit Monitoring Media OKI juga akan mengembangkan strategi media dengan badan media OKI dan kantor-kantor berita negara anggota sebagai upaya menangkal disinformasi Israel di tingkat internasional.
Strategi media tersebut disusun berdasarkan amanat dari konferensi tingkat tinggi luar biasa gabungan OKI dan Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 November 2023 lalu.(ant/lpk)
Load more