Istanbul, Turki - Negara-negara Arab mengecam pernyataan menteri sayap kanan Israel tentang opsi menjatuhkan bom nuklir di Gaza, demikian dikutip dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Senin (6/11/2023).
Sebelumnya, Menteri Warisan Budaya Amichai Eliyahu mengatakan “salah satu pilihan Israel dalam perang di Gaza adalah menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.”
Dalam sebuah wawancara radio, Eliyahu juga “menyuarakan keberatannya untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid pada X mengecam pernyataan Eliyahu tersebut dan menyebut sebagai bukti luasnya penyimpangan dan ekstremisme di Israel.
“Komunitas internasional harus tegas menghadapi retorika kekerasan, kebencian dan rasisme,” katanya.
Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan pada X bahwa “pendudukan Israel dan agresinya terhadap rakyat Palestina telah mencapai tahap berbahaya dan kesombongannya telah mencapai tingkat kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia.”
Kementerian tersebut menegaskan kembali “seruan Kuwait kepada komunitas internasional dan Dewan Keamanan (PBB) untuk menghentikan kejahatan genosida terhadap saudara-saudara Palestina.”
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab mengatakan pernyataan tersebut “merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan hasutan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan kejahatan perang, dan juga menimbulkan kekhawatiran besar mengenai adanya niat untuk melakukan kejahatan genosida.”
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengutuk pernyataan tersebut, dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut “mencerminkan ekstremisme dan ujaran kebencian, hasutan untuk melakukan kekerasan, terorisme terorganisir dan kejahatan genosida yang dilakukan setiap hari oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional. dan konvensi serta resolusi internasional."
Menyusul pernyataannya, Eliyahu diskors dari pertemuan pemerintah tanpa batas waktu, kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan menambahkan bahwa pernyataannya “tidak berdasarkan kenyataan.”
Tentara Israel “beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah,” kata kantor tersebut.
Meski demikian, berita dari Washington mengungkap hal mengejutkan. Angkatan Laut AS mengumumkan telah mengirim kapal selam nuklir ke Timur Tengah.
“Pada tanggal 5 November 2023, sebuah kapal selam kelas Ohio tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Minggu malam di X. (ito)
Load more