Jerusalem - Israel mengintensifkan pemboman di Jalur Gaza pada Senin (9/10/2023) setelah mendeklarasikan perang untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di daerah tersebut.
Lebih dari 48 jam setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke luar Gaza, pasukan Israel masih berperang melawan militan yang bersembunyi di beberapa lokasi, demikian dikutip dari AP.
Israel mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan khusus untuk mencoba merebut kendali empat situs Israel dari pejuang Hamas, termasuk dua kibbutzim yang dimasuki militan sebelumnya dalam serangan mereka.
(Api dan asap membubung pasca serangan udara Israel, di Kota Gaza, Minggu, 8 Oktober 2023. Sumber: AP Photo)
Rekaman yang dirilis oleh polisi Israel dari satu area menunjukkan pasukan mereka terlibat baku tembak dengan militan Hamas di lapangan terbuka.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentara telah memanggil sekitar 100.000 tentara cadangan.
“Tugas kami adalah memastikan bahwa Hamas tidak lagi memiliki kemampuan militer untuk mengancam Israel dengan hal ini,” kata juru bicara Jonathan Conricus dalam sebuah video yang di-tweet oleh militer Israel. “Dan selain itu, kami akan memastikan bahwa Hamas tidak lagi mampu memerintah Jalur Gaza.”
Diketahui, pada Sabtu (7/10/2023) pagi hari watu setempat, pejuang Hamas menyerang menembakkan ribuan roket ke Israel. Penyerangan ini disebut sebagai aksi pembalasan atas penjajahan dan blokade Israel di Gaza selama bertahun-tahun.
Militer Israel memperkirakan 1.000 pejuang Hamas ambil bagian dalam serangan awal hari Sabtu. Israel kemudian menanggapinya dengan menyerang lebih dari 800 sasaran di Gaza, termasuk serangan udara yang meratakan sebagian besar kota Beit Hanoun di sudut timur laut wilayah tersebut.
Laksamana Muda Israel Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa Hamas menggunakan kota itu sebagai tempat melancarkan serangan.
“Kami akan terus menyerang dengan cara ini, dengan kekuatan ini, terus menerus, di semua (tempat) dan rute pertemuan” yang digunakan oleh Hamas, kata Hagari.
Warga sipil di kedua pihak sudah menanggung akibatnya yang sangat besar. Militer Israel mengevakuasi setidaknya lima kota di dekat Gaza, sementara lebih dari 123.000 warga Gaza mengungsi akibat pertempuran tersebut.
(Para pelayat berdoa di dekat jenazah anggota keluarga Salem Abu Quta, seorang pejuang Hamas, di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu, 8 Oktober 2023. Sumber: AP Photo)
Di Gaza, daerah kantong kecil berpenduduk 2,3 juta orang yang ditutup oleh blokade Israel-Mesir selama 16 tahun sejak pengambilalihan Hamas, warga khawatir akan terjadinya eskalasi lebih lanjut.
Hingga Minggu malam, serangan udara Israel telah menghancurkan 159 unit rumah di Gaza dan merusak parah 1.210 lainnya, kata PBB.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan sebuah sekolah yang menampung lebih dari 225 orang terkena dampak langsung. Tidak disebutkan dari mana asal api.
(ito)
Load more