Jakarta, tvOnenews.com-Ribuan roket Qassam yang dilontarkan Brigade Al Qassam, pasukan elit kelompok Hamas mengejutkan Israel. Hamas mengeklaim telah menembakkan 5.000 roket dalam 20 menit. Namun, militer Israel mengonfirmasi ada lebih dari 2.000 roket yang menyerang. Sistem pertahanan rudal Iron Dome telah diaktifkan, namun terlambat mengantisipasi serangan kejutan Hamas. Banyak roket menghantam gedung-gedung dan instalasi militer Zionis Israel.
Asap mengepul di kawasan permukiman Israel dan orang-orang berlindung di balik bangunan ketika sirene dibunyikan. “Kami mengumumkan dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa dan kami mengumumkan bahwa serangan pertama, yang menargetkan posisi musuh, bandara, dan benteng militer, melebihi 5.000 rudal dan peluru,” kata Mohammed Deif, kepala Brigade al-Qassam, militer sayap Hamas.
Ternyata, serangan roket itu berfungsi sebagai kedok untuk infiltrasi di berbagai titik di Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Salah satu yang menyita perhatian dunia adalah ribuan serangan roket Hamas. Dalam kondisi terjepit, pasukan elit Hamas ternyata dapat merakit dan menyimpan roket Qassam dalam jumlah sangat banyak.
'Selama ini roket ini dianggap pemerintah Israel tidak akurat, tidak efektif, hanya ancaman psikologi daripada ancaman jiwa karena tak memiliki sistem pemandu roket. Kebanyakan roket ini ditembakkan ke populasi sipil, dan berdampak secara psikologis, terutama bagi anak-anak di Sderot dan Ashkelon, dua wilayah di Israel Selatan yang paling sering diserang roket Qassam.
Roket Qassam (atau Kassam) memang roket rakitan berisi bahan peledak yang dibuat oleh kelompok Hamas di Palestina. Nama "Qassam" diambil dari tokoh Islam Palestina di awal abad ke-20 Syekh Izzuddin al-Qassam. Menurut Hamas, roket Qassam pertama kali dikembangkan oleh Nidal Fat'hi Rabah Farahat, dan diproduksi atas perintah Adnan al-Ghoul, yang dijuluki "Bapak al-Qassam" dan dibunuh tentara Israel pada Oktober 2004.
Menurut Kementerian Luar Negeri Israel, lebih dari 2000 roket Qassam telah ditembakkan ke Israel, dan menyebabkan 13 orang tewas hingga Juli 2007. Kota Israel yang sering diserang roket Qassam adalah Sderot dan Ashkelon, di Israel Selatan. Di kota-kota ini Militer Israel (IDF) telah memasang sistem peringatan awal, untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan oleh roket ini. IDF percaya keakuratan dan jangkauan roket ini akan meningkat dari waktu ke waktu.
Jumlah korban terbesar dari suatu serangan Qassam terjadi pada 11 September 2007, saat sebuah roket Qassam mendarat di markas tentara Israel, melukai setidaknya 63 orang.
Kini setelah operasi Badai Al Aqsa kekuatan roket Al Qassam tak bisa lagi dipandang sebelah mata, apalagi serangan roket berhasil menewaskan beberapa pejabat militer senior Israel. (bwo)
Load more