Miliarder Amerika Serikat Michael Goguen Terlibat Skandal Seks dengan Ribuan Wanita dan Mencatatnya dalam Dokumen
- AP
Jakarta - Miliarder asal Amerika Serikat (AS) Michael Goguen membuat heboh dunia karena skandal seksnya dengan ribuan wanita. Bos perusahaan teknologi tersebut disebut telah melakukan hubungan seksual dengan 5.000 perempuan. Dilansir dari New York Post, Goguen disebut menyimpan daftar nama ribuan wanita yang pernah berhubungan dengannya di sebuah spreadsheet.
Artikel New York Post membeberkan kasus skandal seks yang membelit Goguen serta kronologis yang melatarbelakangi tuntutan hukum terhadapnya.
Dokumen Pengadilan Distrik Montana menyebutkan kasus bermula ketika miliarder Silicon Valley Michael Goguen memutuskan tinggal di kota Whitefish, Montana, beberapa tahun yang lalu, dan mengubahnya menjadi wilayah kekuasaan pribadinya. Dia diduga mengendalikan penegakan hukum dan wanita muda di wilayah itu.
Menurut dokumen pengadilan, Goguen (57) mempekerjakan ratusan penduduk di perusahaan yang dia kendalikan, dan memiliki serangkaian "rumah aman" mewah di mana dia membawa lusinan wanita muda untuk berhubungan seks.
Dia memiliki spreadsheet yang mendokumentasikan pertemuan seksualnya dengan 5.000 wanita, dan bahkan melengkapi bar lokal yang dia miliki dengan ruang bawah tanah "boom boom", yang menampilkan tiang penari telanjang. Kantong bawah tanah itu diduga digunakan “untuk memelihara wanita dengan tujuan melakukan aktivitas seksual terlarang.”
Tuntutan ganti rugi kepada pendiri Amyntor Group LLC Goguen--kontraktor keamanan berbasis Whitefish yang memiliki klien di seluruh dunia--sebesar lebih dari USD800 juta itu diajukan oleh empat mantan karyawannya.
Masalah yang dihadapi Goguen bermula pada tahun 2016 ketika mantan kekasihnya Amber Baptiste, seorang penari eksotis dari Kanada, menuduhnya melakukan pelecehan seksual terus-menerus, termasuk berjam-jam sodomi paksa seperti yang tertera di surat kabar pengadilan.
Menurut dokumen, Goguen juga memerintahkan Baptiste menyebutnya sebagai raja dan kaisar. Pada tahun 2012, Baptiste melalui klaim surat pengadilan mengatakan, dia menjalani operasi untuk saluran anus yang pecah setelah Goguen secara paksa menyodominya, membiarkannya berdarah dan sendirian di lantai kamar hotel di negara asing.
Goguen membantah tuduhan itu dan mengajukan gugatan balik. Tiga tahun kemudian (2019), pengadilan negara bagian California menemukan semua tuduhan Baptiste sebagai "palsu dan memfitnah" dan mengeluarkan perintah yang menahannya untuk tidak mengulanginya. Pengadilan juga menemukan bahwa Baptiste bertanggung jawab atas pemerasan dan penipuan, dan Baptiste diperintahkan untuk membayar ganti rugi kepada Goguen sekitar $14 juta.
Load more