Istanbul, tvOnenews.com - Belarus meminta jaminan keamanan penuh dari Rusia. Hal ini diutarakan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, ketika berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu pada Senin (10/4) waktu setempat.
"Anda tahu, saya sudah mengangkat masalah ini di Dewan Tertinggi Negara. Tetapi sebelum itu, kami membahas masalah ini dengan Vladimir Vladimirovich (Putin),” kata Lukashenko dalam pertemuan tersebut, seperti dilaporkan kantor berita negara Belta.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengutarakan kekecewaannya kepada Barat yang dianggap tidak memenuhi kewajiban seperti pada Memorandum Budapest sebagai imbalan atas pelepasan senjata nuklir Minsk.
“Negara-negara Barat menginjak-injak semua perjanjian, kesepakatan, dan pernyataan--dan tidak ada keamanan, termasuk keamanan ekonomi," kata dia.
"Keamanan ekonomi apa jika mereka menjatuhkan sanksi kepada kami," ujar Lukashenko, menambahkan.
Memorandum Budapest ditandatangani oleh Ukraina, Rusia, Inggris, dan AS pada 3 Desember 1994, untuk memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan sehubungan dengan bergabungnya mereka ke Perjanjian Non-Proliferasi.
Lukashenko juga mengatakan bahwa dia mengangkat masalah ini dengan Presiden Putin selama pembicaraan di Moskow.(ant/chm)
Load more