Jakarta, tim tvonenews.com - Sebuah pemakaman massal dibuat di pinggiran kota Antakya, Turki, pada hari Sabtu (11/2/2023). Pemakaman itu digunakan untuk mengubur jenazah korban gempa magnitudo 7,8 yang menghancurkan sebagian besar bangunan di Turki.
Dilansir dari APNews, Minggu (12/2/2023), sebuah backhoe dan buldoser menggali lubang di lapangan, sementara saat truk dan ambulans yang penuh dengan kantong mayat hitam terus menerus tiba.
Tentara mengarahkan lalu lintas di jalan itu, dan sibuk memperingatkan pengendara untuk tidak mengambil foto.
Ratusan kuburan, berjarak tidak lebih dari 3 kaki (satu meter), ditandai dengan papan kayu sederhana yang dipasang vertikal di tanah.
Seorang pekerja Kementerian Agama Turki yang tidak ingin disebutkan namanya karena perintah untuk tidak berbagi informasi dengan media mengatakan bahwa sekitar 800 jenazah dibawa ke pemakaman pada hari Jumat, hari pertama operasi.
Hingga Sabtu tengah hari, katanya, sebanyak 2.000 jenazah telah terkubur.
Diketahui, Pejabat dan petugas medis mengatakan korban jiwa akibat gempa turki hingga Minggu (12/2/2023) tercatat sebanyak 24.617. Sedangkan di Suriah, otoritas setempat menyebut lebih dari 3.500 orang tewas di Suriah akibat gempa.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan sekitar 80.278 orang terluka.
Sementara itu, Kepala bantuan PBB Martin Griffith mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah bisa "dua kali lipat atau lebih" dari data saat ini. (ito)
Load more