Oknum Polisi Terdakwa Pemerkosaan dan Pembunuhan 2 Gadis di Belawan Divonis Mati
- tvone
Medan, Sumatera Utara - Aipda Roni Syahputra (45) warga Marelan Pasar II Timur, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, Kota Medan, terdakwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan 2 gadis asal Belawan divonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (11/10/2021). Putusan terhadap oknum polisi anggota Polres Pelabuhan Belawan ini dibacakan oleh majelis hakim yang diketuai Hendra Utama Sutardodo.
Majelis hakim sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Bastian, bahwa terdakwa Roni Syahputra telah memenuhi unsur melakukan pembunuhan berencana sebagaimana Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 65 KUHPidana. "Mengadili, menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Roni Syahputra dengan pidana mati," tegas majelis hakim dalam persidangan yang digelar secara video conference (online).
Menurut majelis hakim, hal yang memberatkan perbuatan terdakwa adalah dilakukan secara sadis, salah satu korban berusia dibawah umur dan terdakwa merupakan aparat penegak hukum. "Sedangkan hal yang meringankan, tidak ditemukan," pungkas majelis hakim. Putusan majelis hakim sama dengan tuntutan jaksa yang meminta majelis hakim agar menghukum terdakwa dengan pidana mati. Menanggapi putusan, terdakwa menyatakan pikir-pikir.
Sementara itu jaksa dalam dakwaannya menyebutkan peristiwa bermula pada Sabtu, 20 Februari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB. Terdakwa Aipda Roni yang tertarik dengan salah satu korban, RS (21 tahun), yang merupakan tenaga honorer di Polres Belawan. Roni mengajak RS bertemu dengan alasan membicarakan titipan. Roni kemudian mengendarai mobilnya untuk menemui RS yang rupanya ditemani oleh tetangganya Ac (13 tahun).
Mereka kemudian bertemu di Polres Pelabuhan Belawan. Roni kemudian meminta RS dan AC untuk naik ke dalam mobil. RS sempat bertanya mau kemana, dan Roni menjawab "tapi mau mengambil titipan handphone dan uang di ATM". Terdakwa kemudian mengemudikan mobilnya ke arah Jalan Haji Anif, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deliserdang. Roni sempat menarik tangan kiri RS. RS kaget dan bertanya "apa ini pak", terdakwa mengatakan "diam aja kau, biar aku urus perkaramu". RS menjawab sembari membentak "Ya, udah nggak usah diurus".
RS terus memberontak hingga temannya AC berteriak. Namun terdakwa malah melakukan penganiayaan kepada kedua korban. Kepala mereka dipukul, tangan di borgol dan mulut dilakban. Terdakwa kemudian membawa kedua korban ke Hotel Alam Indah di Jalan Jamin Ginting dan memesan kamar.
Load more