Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjawab permintaan DPRD DKI Jakarta yang meminta Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dialihfungsikan sebagai rumah susun (rusun).

Heru menjelaskan bahwa wacana tersebut masih dalam pembahasan internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Masih kita bahas lah,” ujar dia, saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

Tetapi, Heru menegaskan bahwa gedung Wisma Atlet Kemayoran adalah milik Sekretariat Negara (Setneg), sehingga keputusan alih fungsi gedung yang ditutup sejak 31 Desember 2022 ini adalah hak penuh pemerintah pusat.

“Saya enggak tahu konsepnya Setneg kan, yang bangun PUPR, lahannya milik Setneg. Ada konsep lain mungkin. Saya ngikut kebijakan pemerintah pusat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan menjadi rumah susun (rusun).

Hal itu dikarenakan Wisma Atlet kini sudah tidak lagi dijadikan rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19. Pun, wacana ini kata Ida sebetulnya sempat dibicarakan sebelum pandemi Covid-19, namun tak kunjung terealisasi

“Waktu masih ada almarhum Pak Saeful (mantan Sekda), saya minta Wisma Atlet kita minta untuk (Wisma Atlet) menjadi rusunawa. Kenapa kita mesti malu? Kita minta saja, saya sudah diskusi dengan Pak Saeful tapi baru tahap diskusi lalu Covid-19, akhirnya dipakai untuk Covid-19 dulu,” kata Ida di Gedung DPRD DKI seperti dikutip, Jumat (3/2/2023).

Ida lantas membeberkan salah satu alih fungsi yang berhasil dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni Rusun Pasar Rumput. Kata dia, Rusun Pasar Rumput ini awalnya dibangun Pemerintah Pusat dan pengelolaannya kini diatur Pemprov DKI. (agr/put)