Hingga Jumat siang, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lain masih melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan penilaian kebutuhan.
“Sebanyak 33 unit rumah warga terdampak tanah longsor. Namun pihak BPBD belum merinci tingkat dampak kerusakan,” katanya.
Sementara, kebutuhan sementara yang sangat diperlukan oleh warga terdampak antara lain matras, selimut, pakaian, family kits dan makanan siap saji.
Sebagai informasi, berdasarkan analisis potensi gerakan tanah untuk bulan Januari 2023 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, wilayah Kota Manado memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah hingga tinggi di beberapa kecamatan.
“Kecamatan Paal Dua, Singkul, Wanea dan Tumiting yang saat ini terjadi longsor termasuk wilayah dengan kategori menengah, sedangkan Bunaken pada menengah hingga tinggi,” ujarnya.
Sementara berdasar kajian inaRISK, Kota Manado teridentifikasi memiliki potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi di tujuh kecamatan.
“Wilayah yang saat ini terdampak tanah longsor termasuk dengan potensi tinggi tersebut.” katanya.
Prakiraan cuaca di Kota Manado pada hari ini (27/1/2023), pukul 14.00 waktu setempat masih berpotensi hujan lebat, dan siang hingga malam masih berpeluang hujan ringan. Pada esok hari (28/1/2023).
“Wilayah ini masih berpeluang hujan ringan hingga hujan petir,” katanya.
Menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap waspada dan siap siaga mengingat secara umum kita masih berada pada periode puncak musim hujan.
“Antisipasi bahaya banjir susulan yang dapat diperburuk dengan intensitas hujan yang masih mungkin berlanjut,” ujar Abdul Muhari.
Berikut foto-foto banjir dan longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara:
Bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat pagi (27/1/2023).
Load more