Kembangkan Teknologi Baterai, PT Industri Baterai Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Citaglobal
- Istimewa
Kembangkan teknologi baterai, PT Industri Baterai Indonesia jalin kerja sama dengan Citaglobal. Dok: Istimewa
MIND ID sendiri sangat mendukung pelaksanaan MoU ini, karena sangat baik bagi kedua pihak, yang memiliki rencana strategis dan fokus untuk mempercepat tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai serta sebagai bentuk percepatan transisi ke energi terbarukan yang rendah emisi.
Dany Amrul Ichdan selaku Komisaris Utama IBC yang juga Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID menyambut baik kerja sama ini.
“Saya bangga karena IBC bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan luar negeri yang sudah memiliki reputasi baik. Artinya produk baterai buatan dalam negeri ini akan go international sekaligus mampu menjawab apa yang ditugaskan Presiden RI, yaitu untuk mengembangkan produk hilirisasi,” ucap Dany.
Saat ini, pasar global untuk kendaraan listrik terus tumbuh hingga 21,7% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan.
Di samping itu, baterai merupakan salah satu komponen biaya utama untuk kendaraan listrik yang memiliki porsi mencapai sekitar 35% dari total biaya pada saat ini.
Oleh karena itu, baterai menjadi komponen kunci dalam industri kendaraan listrik, terutama pada bagian kapasitas penyimpanan.
"Meningkatkan kapasitas penyimpanan baterai menjadi hal yang sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan baik di Malaysia maupun di Indonesia. Komisi Energi Malaysia telah berkomitmen untuk mengadopsi teknologi penyimpanan baterai hingga 500 MW. Dengan lokasi strategis Malaysia untuk potensi tenaga surya yang tinggi, pemerintah sangat proaktif dalam memilih area yang cocok untuk adopsi tenaga surya, terutama untuk Sistem Penyimpanan Energi Baterai," kata Ketua Eksekutif & Presiden Citaglobal dan pemegang saham utama Tan Sri Dato' Sri (Dr.) Mohamad Norza Zakaria.
"Kami merasa terhormat dan menantikan kolaborasi yang produktif dan bermanfaat dengan IBC. Kolaborasi lintas negara akan memungkinkan kedua belah pihak untuk memanfaatkan keahlian masing-masing dan mempercepat proses peningkatan sumber daya rendah karbon," tambahnya.
MoU ini sendiri memiliki jangka waktu satu tahun dan berlaku sejak tanggal penandatanganan.
Kerja sama ini juga sebagai bentuk percepatan kesiapan IBC sebagai pemain kunci industri baterai kendaraan listrik, terutama dari sisi teknologi.
Load more