LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Bharada E saat menjalani persidangan
Sumber :
  • TvOne/Muhammad Bagas

Penjelasan Psikolog Forensik Soal Jiwa Korsa Ferdy Sambo dan Bharada E yang Menyimpang

Psikolog Forensik Reza Idragiri Amriel menjelaskan tentang jiwa korsa yang dimiliki anggota kepolisian dalam konteks perintah Ferdy Sambo kepada Bharada E.

Senin, 26 Desember 2022 - 18:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Psikolog Forensik Reza Idragiri Amriel menjelaskan tentang jiwa korsa yang dimiliki anggota kepolisian dalam konteks perintah Ferdy Sambo kepada Bharada E alias Richard Eliezer.

Menurutnya, jiwa korsa yang dimiliki Ferdy Sambo dan Bharada E sebagai anggota Polri yang menyimpang.

"Berdasarkan studi, ada tempo jiwa korsa yang muncul dalam bentuk yang menyimpang. Itu lah yang disebut Prof Farid Muhammad sebagai sub kultur yang menyimpang yaitu kode senyap atau code of silent," ungkap Reza Indragiri di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

Reza Indragiri menjelaskan kode senyap ialah istilah menunjuk jiwa korsa termanifestasikan dalam bentuk penyimpangan, misalnya menutup-nutupi penyimpangan sejawat, ketaatan, kepatuhan, atau tidak memberi koreksi kepada siapa pun yang sudah memberi perintah. 

Menurutnya, kondisi itu yang merupakan contoh jiwa korsa yang menyimpang. Adapun berdasarkan riset, terjadi atau menjadi fenomena banyak di kepolisian.

Baca Juga :

"Konsekuensinya ketika menyoroti Richard atau Sambo, menurut kita tidak bisa abai terhadap jiwa korsa ini termasuk dengan jiwa korsa yang menyimpang yang mereka lakukan," jelasnya.

Selain itu, Reza Indragiri menuturkan jiwa korsa sebagaimana seharusnya dimiliki oleh setiap anggota kepolisian yang baik.

Sebab, dia berpendapat setiap angota kepolisian memerlukan jiwa korsa dalam dirinya dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum.

"Jiwa korsa merupakan sumber stamina yang mutlak harus dimiliki insan kepolisian," imbuhnya.

Saksi Ahli Beberkan Kondisi Bharada E

Kuasa hukum terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E menghadirkan saksi ahli meringankan dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan..

Terdapat tiga saksi yang dihadirkan pihak Bharada E, yakni ahli filsafat moral, psikolog klinik dewasa, dan psikolog forensik.

Psikolog Klinik Dewasa, Liza Marielly Djaprie mengungkapkan kondisi Bharada E ketika kali pertama bertemu pada 15 Agustus 2022.

"Pada saat kali pertama bertemu kita memang kondinya masih sangat cemas. Dia banyak sekali mainin tangan, kemudian menjaga tidak ada kontak mata, dan suaranya pelan sekali," kata Liza di PN Jaksel, Senin (26/12/2022).

Liza menjelaskan meski dengan kondisi tersebut, Bharada E mampu mengolaborasikan beberapa pertanyaan, sehingga bisa menceritakan kejadian dengan runut.

Menurutnya, setelah mendapat perlindungan dari LPSK, kondisi Bhadada E makin membaik.

"Dia (Bharada E) kondisi jauh lebih tenang, kemudian bisa kontak mata, dan santai. Dia juga bisa tektokannya tuh lebih enak," jelasnya.

Selain itu, Liza menilai dari hasil pengamatannya, Bharada E sempat mendapat bantuan terapi.

Sebab, dia menyebutkan kondisi Bharada E sempat mengkhawatirkan akibat peristiwa tersebut.

"Menurut pengamatan observasi saya, Bharada E sempat mengalami down sedikit, setelah mengalami rekonstruksi. Pada saat itu, kami kembali melakukan terapi untuk membantu dia lebih rileks," imbuhnya.

Ahli Beberkan Etika Bharada E Menembak Brigadir J

Saksi ahli filsafat moral, Romo Frans Magnis-Suseno SJ membeberkan terdapat etika Bharada E alias Richard Eliezer menerima perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Menurut Romo, sebagai anggota Polri, Bharada E kesulitan secara moral dalam menerima perintah tersebut.

"Dari sudut pandang etika, di situ kita bicarakan dengan sebuah dilema moral. Di satu pihak, harusnya dia (Bharada E) tahu bahwa yang diperintahkan itu tidak boleh," kata Romo di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

Romo menuturkan perlu mempertanyakan budaya kepolisian yang mana bisa disebut harus menuruti perintah atasan.

Sebab, belum ada keterangan pasti terkait batasan seorang anggota Polri bisa menentang perintah atasannya.

"Jangan-jangan para katakan saja misalnya di kepolisian, para polisi hanya dididik pokoknya kamu harus taat selalu. Secara etis, dalam dilema itu bisa saja kejelasan penilaian yang bersangkutan itu yang jelas merasa amat susah karena berhadapan di satu pihak menembak sampai mati bukan hal kecil, setiap orang tahu, dia tahu juga," jelasnya.

Selain itu, Romo menuturkan Bharada E juga dilanda kebingunang sangat berat seusai menerima perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Menurut dia, dari sudut etika dalam situasi bingung, Bharada E harus benar-benar sadar.

"Jangan begitu saja mengutuk atau mempersalahkan dia objektif dia salah. Dia harus melawan, tapi apakah dia bisa mengerti? Dan dalam etika pengertian, kesadaran itu merupakan unsur kunci," imbuhnya.(lpk/nsi/muu)

 

(lpk/muu)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Umbar Janji Pramono Anung untuk Warga Tanah Abang, Mulai dari Pengerukan Kali Kerukut Hingga Bangun Toilet

Umbar Janji Pramono Anung untuk Warga Tanah Abang, Mulai dari Pengerukan Kali Kerukut Hingga Bangun Toilet

Calon Jakarta, Pramono Anung menyambangi daerah padat penduduk di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Timnas Indonesia Dapat Angin Segar dari Sanksi FIFA, Suporter Bahrain Tak Bisa Macam-macam Sekarang

Timnas Indonesia Dapat Angin Segar dari Sanksi FIFA, Suporter Bahrain Tak Bisa Macam-macam Sekarang

FIFA memberikan sanksi berupa denda total sebesar 10 ribu franc Swiss atau setara dengan Rp182 juta atas ulah suporter Bahrain. 
Akhirnya Betrand Peto Ungkap Perasaan ke Sarwendah, Selama Ini Bungkam di tengah Isu Peluk Cium, Ingatkan Pesan Buya Yahya Tetap Hati-hati Menjaga

Akhirnya Betrand Peto Ungkap Perasaan ke Sarwendah, Selama Ini Bungkam di tengah Isu Peluk Cium, Ingatkan Pesan Buya Yahya Tetap Hati-hati Menjaga

Sebelum kabar usainya pernikahan Ruben Onsu dan Sarwendah, sudah ada isu miring yang berkembang yaitu soal ASI dan Peluk dan Cium dengan Betrand Peto anaknya..
Update Kasus Tukang Sampah Cabuli Anak SMP di Jakarta Utara, Polisi: Pelaku Beri Hadiah untuk Korban

Update Kasus Tukang Sampah Cabuli Anak SMP di Jakarta Utara, Polisi: Pelaku Beri Hadiah untuk Korban

Polisi mengungkap reaksi FM (34) pelaku pelecehan terhadap siswi SMP (15) di Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara saat kepergok sedang melecehkan korban.
Sering Peluk Cium, Sarwendah Akhirnya Bicara Jujur soal Love Language Betrand Peto: Aku Sayang...

Sering Peluk Cium, Sarwendah Akhirnya Bicara Jujur soal Love Language Betrand Peto: Aku Sayang...

Sarwendah pernah mengungkapkan bagaimana ia tak pernah membedakan untuk memberikan kasih sayang. Menurutnya, love language Betrand Peto itu adalah caranya...
Cerai dari Sarwendah, Ruben Onsu Blak-blakan soal Nasib Betrand Peto, Singgung Adopsi Onyo, Katanya...

Cerai dari Sarwendah, Ruben Onsu Blak-blakan soal Nasib Betrand Peto, Singgung Adopsi Onyo, Katanya...

Cerai dari Sarwendah, akhirnya Ruben Onsu blak-blakan soal nasib Betrand Peto putra angkatnya, singgung soal adopsi Onyo, begini katanya.
Trending
Update Kasus Tukang Sampah Cabuli Anak SMP di Jakarta Utara, Polisi: Pelaku Beri Hadiah untuk Korban

Update Kasus Tukang Sampah Cabuli Anak SMP di Jakarta Utara, Polisi: Pelaku Beri Hadiah untuk Korban

Polisi mengungkap reaksi FM (34) pelaku pelecehan terhadap siswi SMP (15) di Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara saat kepergok sedang melecehkan korban.
Media Malaysia Kaget, Cuma Lawan Timnas Indonesia tapi Bahrain Sampai Rela Lakukan Ini, Mereka Harus...

Media Malaysia Kaget, Cuma Lawan Timnas Indonesia tapi Bahrain Sampai Rela Lakukan Ini, Mereka Harus...

Begini reaksi media Malaysia tentang sikap pelatih Bahrain jelang pertandingan menghadapi Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong, padahal cuma lawan Indonesia.
Pemain Berlabel Bintang ini Awalnya Menolak Mentah-mentah Timnas Indonesia, Kini Justru Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Pemain Berlabel Bintang ini Awalnya Menolak Mentah-mentah Timnas Indonesia, Kini Justru Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Daftar pemain berlebel bintang yang awalnya menolak mentah-mentah tawaran PSSI membela Timnas Indonesia namun kini justru ingin bergabung, cek ada siapa saja.
Kesampingkan Gengsi, Suporter Thailand hingga Jepang Berbondong-bondong Dukung Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Kesampingkan Gengsi, Suporter Thailand hingga Jepang Berbondong-bondong Dukung Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Suporter Thailand hingga Jepang berbondong-bondong mendukung Timnas Indonesia agar lolos ke Piala Dunia 2026.
Shin Tae-yong Penuh Senyum, Timnas Indonesia Dapat Keuntungan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 meski China Berupaya Mengakali

Shin Tae-yong Penuh Senyum, Timnas Indonesia Dapat Keuntungan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 meski China Berupaya Mengakali

Timnas Indonesia mendapatkan keuntungan untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China yang sempat berupaya untuk mengakali demi keuntungan mereka.
Shin Tae-yong Bicara Jujur soal Kondisi Terkini Mees Hilgers Jelang Lawan Bahrain, Akui sang Pemain Timnas Indonesia Baru Bisa Begini

Shin Tae-yong Bicara Jujur soal Kondisi Terkini Mees Hilgers Jelang Lawan Bahrain, Akui sang Pemain Timnas Indonesia Baru Bisa Begini

Shin Tae-yong berbicara jujur soal kondisi terkini Mees Hilgers jelang Timnas Indonesia menghadapi Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024).
Bahrain Disanksi FIFA jelang Lawan Timnas Indonesia, Keuntungan untuk Skuad Asuhan Shin Tae-yong?

Bahrain Disanksi FIFA jelang Lawan Timnas Indonesia, Keuntungan untuk Skuad Asuhan Shin Tae-yong?

Asosiasi Sepak Bola Bahrain menerima surat dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang berisi sanksi menjelang laga lawan Timnas Indonesia. Mereka men-
Selengkapnya
Viral