Merawat Senandung Jolo, Seni Sastra Tutur dari Muaro Jambi
- Istimewa
"Sebanyak 20 anak muda asal Kelurahan Tanjung-Kumpeh ini memiliki semangat untuk belajar dengan Nek Maryam, Wak Degum, dan Wak Zuhdi. Penutur muda ini memilih menjadi pemain, bukan penonton. Mereka memilih menjadi subjek, bukan sebagai objek," ujar Mutia.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi bisa bersama-sama melakukan pelindungan kesenian Senandung Jolo sehingga aktivitas pelindungan yang sudah dilakukan bukan menjadi akhir dari semangat bersama untuk saling berbagi, mengisi, dan membesarkan.
Sebagai fasilitator, menurutnya pemerintah harus menguatkan regulasi mengenai upaya regenerasi penutur muda. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menyusun muatan lokal tentang kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Muaro Jambi. Aktivitas untuk menjadikan kebudayaan hidup di tengah masyarakat melalui muatan lokal di institusi pendidikan bisa menjadi alternatif perpanjangan tangan proses pengenalan dan pewarisan budaya kepada generasi muda.
Load more