Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas. Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.
Pada hari Jumat, 18 November 2022, pukul 08.00 - 10.00 WIB, Kemenkominfo bersama siberkreasi telah menyelenggarakan kegiatan webinar yang pertama untuk kelompok masyarakat/komunitas di wilayah Sumatra di bulan November ini dengan tema “Strategi: Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital”. Webinar tersebut dihadiri lebih dari 1.300 orang, menghadirkan Fajria Fatmasari, Kepala Inkubator Bisnis Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital; Pradipta Nugrahanto, CEO & Co-founder Paberik Soeara Rakjat; serta Tio Prasetyo, Chief Business Officer Paberik Soeara Rakjat, sebagai narasumber.
Dalam webinar tersebut, Fajria Fatmasari membahas mengenai strategi pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif kecakapan digital.
“Hal pertama yang perlu dipahami oleh pelaku bisnis yang ingin melakukan pengembangan bisnis berbasis media digital adalah memahami dengan baik platform yang ingin digunakan. Kedua, mampu menggunakan dan mengelola platform tersebut dengan baik. Terakhir, selalu berpikiran terbuka dengan beragam teknologi yang mungkin dapat membantu pengembangan bisnis," papar Fajria Fatmasari.
Pradipta Nugrahanto memperkaya pembahasan mengenai strategi pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif etis digital.
“Etika dunia digital muncul dari 4 (empat) hal utama. Pertama, kesadaran akan adanya tujuan menggunakan teknologi digital. Kedua, adanya tanggung jawab dari tiap perilaku yang tidak merugikan entitas bisnis lainnya. Ketiga, adanya kejujuran dalam setiap membuat konten dan informasi bisnis kepada pelanggan dan calon pelanggan melalui media digital. Terakhir, memiliki asas manfaat, kemanusiaan dan kebaikan," ujar Pradipta Nugrahanto.
Tio Prasetyo melengkapi pembahasan mengenai strategi pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif pilar aman digital.
Load more