“Dibully secara verbal dan fisik. Anak saya dipukuli di bagian kepala belakang. Kami sudah visum dan hasil visumnya kebetulan sampai saat ini kita tidak dikasih tahu oleh Polres Jakarta Timur. Tapi pihak sekolah sudah mengutarakan duluan. Jadi pihak sekolah lebih tahu duluan dibanding saya sebagai orang tuanya,” tutur Kinanti dengan mata berkaca-kaca.
Kinanti dan pihaknya mengaku telah melaporkan ke beberapa pihak yang terkait namun hingga saat ini belum mendapatkan hasil.
Sehingga, dia memutuskan datang ke posko pengaduan dengan harapan kasus ini bisa segera diselesaikan.
“Saya sudah melapor ke sekolah, ke dinas pendidikan, tapi belum ada tindakan apa-apa yang membuat kami sebagai korban itu merasa anak saya merasa yakin lagi untuk sekolah,” ujarnya.
Anak Kinanti yang masih kelas 5 SD ini masih harus menjalani terapi psikologi dengan rutin agar semangat dan keyakinannya pergi ke sekolah kembali normal.
Kendati dia bercerita, usai melaporkan keluhan tersebut kepada jajaran pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kabarnya kasus ini akan segera ditindaklanjuti langsung. (agr/nsi)
Load more