Manuver Ferdy Sambo Sebut 'Hajar', Bharada E Konsisten Diperintah Tembak Brigadir J
- tim tvOnenews/Julio Trisaputra
Jakarta - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J alias Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo membuat manuver baru sebelum sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).
Tim kuasa hukumnya, Febri Dianyah mengatakan Ferdy Sambo bukan memerintah Bharada E alias Richard Eliezer untuk menembak Brigadir J, melainkan dengan perintah "Hajar".
"Pak FS dari berita acaranya, dia hanya bilang 'hajar Chad'. Namun, Bharada E malah menembak Brigadir J," kata dia di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy tegas menampik ucapan Febri Diansyah atau pihak Ferdy Sambo.
Menurut dia, Bharada E tetap konsisten dengan keterangannya jika ada perintah untuk menembak Brigadir J.
"Jadi, gini, klien saya jujur dan konsisten hingga sekarang bahwa FS yang memerintahkannya untuk menembak Brigadir J," ungkap Ronny seusai dikonfirmasi, Kamis (13/10/2022).
Oleh karena itu, Ronny menegaskan Bharada E tetap bakal mengungkap semua peristiwa yang terjadi di persidangan.
Dia mengaku Bharada E hingga kini konsisten dengan keterangannya sehingga siap jika bakal diuji oleh majelis hakim.
"Sejauh ini, klien kami konsisten. Jadi, nanti pembuktiannya di pengadilan," jelasnya.
Dok. Brigadi J dan Bharada E (kolase tvOnenews)
Kuasa Hukum Sebut Rekayasa Tembak Menembak Ferdy Sambo Untuk Selamatkan Bharada E
Kuasa Hukum tersangka Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo yakni Febri Diansyah, mengatakan bahwa rekayasa tembak menembak di Duren Tiga yang dimana Ferdy Sambo diduga jadi pemberi perintah itu bertujuan untuk menyelamatkan Bharad Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
"Skenario tembak menembak yang tujuannya pada saat itu adalah untuk menyelamatkan RE (Richard Eliezer) yang diduga melakukan penembakan sebelumnya, dan juga tujuannya pada saat itu adalah seolah-olah memang terjadi tembak menembak," kata Febri Diansyah saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
Ia menyebut Ferdy Sambo panik setelah proses penembakan dan mengambil senjata yang berada di pinggang Brigadir J, kemudian menembak ke arah dinding rumah dinasnya di Duren Tiga sehingga seolah-olah ada tembak menembak.
Load more