"Kami mencari sebanyak mungkin bukti-bukti yang mengarah kepada proses terjadinya kematian, kami berusaha mendapatkan data-data," kata Donny.
Donny menjelaskan, dalam upaya untuk mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 tersebut, ia juga membawa tim yang berisikan pakar dokter ahli emergency Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga telah bertemu dengan sejumlah pakar untuk memahami apa yang terjadi di stadion tersebut.
"Beberapa hari yang lalu tim sudah bertemu dengan sejumlah pakar untuk memahami yang terjadi. Terutama kepada masyarakat yang wafat dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dimungkinkan adanya langkah autopsi korban tragedi Kanjuruhan untuk mencari kepastian penyebab kematian para korban.
Relawan dan Petugas Medis Mmasukkan Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan ke mobil Ambulan (ant)
Berdasarkan keterangan pihak berwajib, banyak korban yang mengalami patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia.
"Tim bekerja maksimal untuk mengumpulkan semua bukti dan data. Dari bukti serta fakta yang dikumpulkan inilah, nanti akan menuju pada sebuah kesimpulan, termasuk autopsi," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI) Bobi Prabowo menambahkan, untuk melakukan tindakan autopsi, masih membutuhkan arahan pakar dan pihak yang berwajib.
"Kami menunggu arahan lebih lanjut untuk para pakar dan yang berwajib," katanya.
Suasana di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat Malam (7/10/2022)
Load more