PINTI Kembali Gelar Pengobatan Gratis dan Trauma Healing bagi Penyintas Banjir di Aceh
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI) kembali turun langsung menjalankan aksi kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di berbagai daerah.
Kali ini, organisasi tersebut menyalurkan kepedulian kepada warga terdampak banjir di Aceh melalui kegiatan bakti sosial berupa layanan pengobatan gratis.
Pelayanan kesehatan gratis bagi para penyintas banjir dilaksanakan pada 26-29 Desember 2025. Kegiatan ini dipusatkan di dua lokasi pengungsian, yakni Desa Meunasah Kuta Trieng dan Desa Buangan, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Di Desa Meunasah Kuta Trieng, tim medis PINTI melayani lebih dari 300 pasien. Sementara itu, layanan serupa di Desa Buangan menjangkau sekitar 250 penyintas banjir. Kehadiran pengobatan gratis tersebut dirasakan sangat membantu warga di tengah keterbatasan pascabencana.
Bagi masyarakat yang kehilangan harta benda dan mengalami hambatan akses layanan kesehatan, kehadiran tim medis menjadi tumpuan harapan. Terlebih, kondisi lingkungan pascabanjir membuat risiko gangguan kesehatan meningkat.
Dalam pelaksanaan kegiatan, keluhan kesehatan yang paling banyak ditemukan adalah penyakit kulit akibat paparan air kotor dalam waktu lama. Selain itu, banyak warga, terutama anak-anak, mengalami diare karena keterbatasan akses air bersih, serta demam akibat kelelahan dan menurunnya daya tahan tubuh selama berada di pengungsian.
Pelayanan pengobatan gratis ini dipimpin langsung Ketua Umum PINTI Pusat, dr Metta Agustina, MARS, Sp KKLP, bersama 10 dokter dan tenaga kesehatan dari Banda Aceh dan Sigli. Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Pusat Teddy Sugianto, Sekjen Candra Jap, Waketum Anna Hartawan, Pembina PINTI Lisa Tanjung, Wakil Ketua PINTI Lindawaty, serta pengurus Marga Hwang Indonesia.
"Di tengah sulitnya akses kesehatan akibat bencana, kami berharap bantuan medis ini dapat meringankan beban fisik serta memberikan ketenangan batin bagi para korban," kata dr Metta Agustina kepada wartawan, Senin (29/12/2025).
"Mari kita satukan doa dan upaya agar kesehatan mereka segera pulih, sehingga semangat untuk bangkit kembali menata kehidupan dapat terus menyala. Kesembuhan mereka adalah kebahagiaan kita semua," tuturnya.
Selain layanan pengobatan, relawan PINTI juga menggelar kegiatan trauma healing bagi anak-anak penyintas banjir. Para relawan menghadirkan suasana ceria melalui aktivitas mendongeng dan bernyanyi bersama anak-anak di pengungsian.
Load more