Momen Nataru, Warga Diimbau Jaga Kedamaian dan Empati Korban Bencana
- tim tvOne - julio
Jakarta, tvOnenews.com - Pengurus Pusat Khilafatul Muslimin Lampung menyampaikan seruan moral kepada seluruh warga jamaahnya untuk menjaga kedamaian, ketertiban, dan empati sosial pada momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Juru Bicara Pusat Khilafatul Muslimin Lampung, Abu Salma mengatakan seruan ini sebagai respons atas dinamika sosial akhir tahun yang beriringan dengan musibah bencana alam disejumlah wilayah Indonesia.
Abu Salma menegaskan bahwa akhir tahun seharusnya dimaknai sebagai momentum refleksi dan penguatan nilai kemanusiaan bukan sekadar perayaan.
- Istimewa
“Saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah menghadapi duka akibat bencana alam, sehingga sikap empati dan kepedulian sosial harus lebih dikedepankan,” ucap Abu Salma, Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Abu Salma mengimbau agar warga jamaah berperan aktif menciptakan suasana yang aman, tenang, dan kondusif, serta tidak mudah terpancing oleh isu provokatif yang berpotensi mengganggu kerukunan masyarakat.
Sebab, kata Abu Salma, menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Selanjutnya Abu Salma juga menegaskan pentingnya etika, toleransi, dan sikap saling menghormati antarumat beragama, khususnya di tengah keberagaman Indonesia.
Dirinya menolak segala bentuk intimidasi, provokasi, maupun tindakan yang dapat merusak harmoni sosial.
Selain itu, Pengurus Pusat Khilafatul Muslimin Lampung juga menginstruksikan seluruh jajaran pengurus dan warga jamaah untuk terus menjalin sinergi dengan aparat keamanan baik TNI maupun Polri.
"Koordinasi dan komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan, terutama pada momentum rawan seperti akhir tahun,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya turut mengimbau warga juga dalam menghadapi pergantian tahun untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif dan bermakna.
Sikap tersebut dinilai sebagai bentuk nyata empati kepada para korban bencana yang masih berjuang di pengungsian.
Ia pun menegaskan bahwa setiap warga jamaah membawa nama baik organisasi yang harus terus dijaga agar keberadaan Khilafatul Muslimin dapat dirasakan sebagai bagian dari solusi sosial, bukan sumber keresahan.
“Di tengah suasana akhir tahun ini, mari kita hadir sebagai penebar kedamaian dan penguat empati. Semoga kebersamaan dan kepedulian kita menjadi energi positif bagi bangsa,” jelas Abu Salma.(raa)
Load more