Dari Influencer ke PR Strategis: Inovasi Komunikasi Digital yang Menjawab Perubahan Audiens Digital
- Istockphoto
tvOnenews.com - Perubahan lanskap industri komunikasi digital dalam satu dekade terakhir berlangsung sangat cepat. Perusahaan, brand, hingga pemilik intellectual property (IP) tidak lagi bisa mengandalkan pendekatan komunikasi satu arah.
Audiens digital kini semakin kritis, selektif, dan menuntut pesan yang relevan dengan konteks keseharian mereka. Di era media sosial dan ekonomi kreator, kepercayaan publik justru lebih mudah tumbuh lewat narasi yang terasa autentik dan dekat, bukan sekadar kampanye promosi yang masif.
Fenomena ini juga terlihat di negara-negara maju Asia. Di Korea Selatan, misalnya, laporan Korea Foundation for Advertising menunjukkan bahwa kampanye berbasis kolaborasi kreator dan brand lokal mampu meningkatkan engagement hingga dua kali lipat dibanding iklan digital konvensional.
Sementara di Jepang, pendekatan “community-driven PR” yang melibatkan kreator niche menjadi strategi utama banyak promotor event budaya dan hiburan. Sumber lain seperti Statista Asia-Pacific juga mencatat pergeseran perilaku audiens yang kini lebih responsif terhadap konten kolaboratif dibandingkan pesan korporasi formal.
Singapura dan Tiongkok pun mengalami tren serupa. Brand dan agency di sana mulai mengintegrasikan influencer, pemilik IP, serta komunitas digital ke dalam satu ekosistem komunikasi.
Model ini dinilai lebih adaptif dalam menjawab dinamika industri sekaligus perubahan perilaku audiens digital yang mengutamakan keaslian, nilai, dan pengalaman. Pendekatan inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi banyak praktisi komunikasi di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Melansir dari ANTARA, dalam konteks tersebut, sebuah pencapaian datang dari industri komunikasi nasional. Gushcloud Indonesia mencatatkan prestasi dengan meraih Juara 3 PR Excellence Awards (PREA) 2025 kategori Digital PR Program – Subkategori Umum.
Penghargaan ini diumumkan dalam rangkaian Konvensi Humas Indonesia (KHI) 2025 yang digelar oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) di Surabaya.
PR Excellence Awards dikenal sebagai ajang apresiasi tahunan yang menjadi tolok ukur praktik Public Relations terbaik di Indonesia.
Di kategori Digital PR Program, Gushcloud Indonesia bersaing dengan institusi besar dari sektor publik dan swasta, termasuk Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta PT Vale Indonesia Tbk. Menariknya, pada kategori ini, mereka menjadi satu-satunya agency yang berhasil meraih penghargaan.
“Bagi kami, penghargaan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi dalam menjawab kebutuhan komunikasi di industri kreatif yang terus berkembang. Pendekatan Digital PR yang relevan dan kontekstual menjadi kunci untuk membangun hubungan yang berkelanjutan,” ujar Dicky Ahmad Ghiffari, Senior Corporate Communication Executive Gushcloud Indonesia.
Selama ini, platform tersebut lebih dikenal publik sebagai pemain di ranah influencer marketing dan creator economy. Namun capaian di PR Excellence Awards 2025 menunjukkan perluasan peran perusahaan dalam menghadirkan strategi Public Relations yang lebih menyeluruh.
Keberhasilan tersebut menandai transformasi dari sekadar pengelola kreator menjadi mitra strategis komunikasi yang mampu merancang program digital PR secara terstruktur, relevan, dan berorientasi pada dampak.
Dalam ajang PREA 2025, studi kasus yang diangkat berjudul “PR Digital Minim Modal? Kolaborasi Influencer ala Gushcloud yang Menghasilkan Impact Besar.” Studi ini menyoroti bagaimana strategi kolaborasi dapat menjadi solusi efektif di tengah keterbatasan anggaran, sekaligus menjawab dinamika industri dan perubahan perilaku audiens digital.
- Antara
Pendekatan tersebut menghubungkan pemilik IP, promotor, production house, dan influencer dalam satu ekosistem terintegrasi. Dengan model ini, pesan komunikasi tidak disampaikan secara kaku, melainkan hadir lebih organik dan tepat sasaran. Hasilnya, bukan hanya eksposur yang meningkat, tetapi juga keterlibatan audiens yang lebih bermakna.
Sejumlah IP nasional yang terlibat dalam kolaborasi ini antara lain Film Jumbo (Visinema), LaLaLa Fest, We The Fest, Djakarta Warehouse Project, Rajawali Indonesia, serta berbagai event hiburan lainnya. Bagi pemilik IP dan promotor, strategi ini memberikan nilai tambah dalam membangun relasi jangka panjang dengan audiens.
Pencapaian di PR Excellence Awards 2025 menegaskan bahwa pendekatan Digital PR berbasis kolaborasi mampu menghadirkan dampak nyata bagi ekosistem kreatif nasional. Di tengah perubahan industri dan perilaku audiens digital yang terus bergerak, strategi adaptif semacam ini menjadi kunci agar komunikasi tetap relevan dan berkelanjutan. (udn)
Load more