Dari Lagu Viral TikTok hingga Cerita Identitas Lokal, Fenomena Musik Timur yang Jadi Favorit Anak Muda 2025
- Istockphoto
Karya-karya tersebut memperlihatkan bagaimana akar budaya bisa tetap relevan ketika dipadukan dengan aransemen yang lebih segar.
Pilihan melanjutkan karier secara mandiri pada 2025 kemudian melahirkan “Nona Setimba”, lagu ciptaan Iyan Barus. Judulnya merupakan singkatan dari Nona Setengah Timur Batak, sebuah frasa yang merepresentasikan gambaran perempuan Batak dengan sentuhan modern.
Lagu ini dirilis melalui label Jalur Bintang Musik yang didirikan Jhon Boy, dengan pendekatan penggabungan identitas lokal dan selera pasar yang lebih luas, tanpa harus tampil berlebihan.
Langkah tersebut terasa sejalan dengan tren musik timur yang sedang naik daun. Sama seperti “Pica Pica”, “Nyong Timur”, atau “Mode Pesawat” yang ramai digunakan sebagai latar konten harian, “Nona Setimba” hadir sebagai bagian dari lanskap musik yang menekankan kejujuran ekspresi dan kedekatan budaya.
Bukan sekadar mengejar viralitas, melainkan mencoba menempatkan cerita lokal dalam format yang mudah diterima generasi digital.
Pada akhirnya, menguatnya musik dari Indonesia timur di 2025 menunjukkan bahwa selera pendengar semakin terbuka terhadap keberagaman bunyi dan cerita lokal. Lagu-lagu dengan dialek daerah, ritme enerjik, hingga lirik sederhana justru mampu menciptakan kedekatan emosional yang luas, terutama di ruang digital seperti TikTok.
Musik timur tak lagi dipandang sebagai tren pinggiran, melainkan sebagai arus utama yang ikut membentuk wajah industri musik nasional.
Selama para musisinya terus menjaga kejujuran identitas sambil berani beradaptasi dengan zaman, gelombang ini berpotensi bertahan lebih lama dan menjadi penanda penting bagaimana budaya lokal bisa tumbuh, bersaing, dan dirayakan bersama di tingkat nasional. (udn)
Load more