Terobosan Bedah Modern: Canggih dan Minim Risiko, Robot Bedah da Vinci Xi Ubah Cara Operasi Bariatrik
- Istockphoto
tvOnenews.com - Perkembangan teknologi bedah robotik terus melesat dan menjadi standar baru di berbagai negara maju. Sistem da Vinci Xi Robotic Surgery kini digunakan luas di Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia Timur untuk prosedur bedah kompleks yang membutuhkan presisi tinggi.
Di Amerika Serikat, teknologi ini telah mendapatkan persetujuan Food and Drug Administration (FDA) dan digunakan di ribuan rumah sakit rujukan. Sementara di Inggris, National Health Service (NHS) memanfaatkan bedah robotik untuk urologi, ginekologi, dan bedah digestif guna menekan risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasien.
Tak hanya Barat, Jepang dan Korea Selatan juga agresif mengadopsi teknologi robotik dalam layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan Jepang, misalnya, telah memasukkan operasi robotik tertentu ke dalam cakupan asuransi nasional.
Melansir dari berbagai sumber, studi-studi yang dipublikasikan di jurnal medis internasional menunjukkan bahwa sistem da Vinci Xi menawarkan visualisasi tiga dimensi berdefinisi tinggi, stabilitas gerak, serta fleksibilitas instrumen yang sulit ditandingi metode konvensional maupun laparoskopi standar.
Gelombang inovasi global ini kini merambah Indonesia. Penerapan da Vinci Xi bukan sekadar simbol modernisasi alat medis, melainkan cerminan perubahan paradigma layanan kesehatan: dari tindakan invasif menuju pendekatan yang lebih presisi, aman, dan berorientasi pada kualitas hidup pasien.
Dalam konteks inilah, keberhasilan operasi bariatrik berbasis robotik di Tanah Air menjadi penanda penting kesiapan Indonesia mengikuti standar dunia.
Operasi Bariatrik: Solusi Medis untuk Obesitas
Operasi bariatrik merupakan prosedur medis untuk menangani obesitas dengan memodifikasi saluran pencernaan pasien. Tindakan ini bukan operasi kosmetik, melainkan terapi bagi pasien yang gagal menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga.
Selama satu dekade terakhir, metode laparoskopi telah membantu ribuan pasien mencapai penurunan berat badan signifikan, berkisar 50–70 persen dalam 12–18 bulan pascaoperasi.
Dengan hadirnya teknologi robotik, operasi bariatrik kini memasuki fase baru. Pendekatan robotik memungkinkan dokter bekerja dengan akurasi lebih tinggi, terutama pada area anatomi yang kompleks. Visualisasi 3D yang detail membantu pengambilan keputusan intraoperatif, sementara kontrol gerakan yang stabil mengurangi risiko kesalahan teknis.
Langkah maju ini ditandai dengan keberhasilan pelaksanaan operasi bariatrik robotik pertama di Indonesia menggunakan da Vinci Xi Robotic Surgery yang oleh tim dokter spesialis bedah digestif yang telah menjalani pelatihan khusus penggunaan sistem tersebut.
Pendekatan ini memberikan sejumlah manfaat klinis, mulai dari sayatan lebih kecil, nyeri pascaoperasi minimal, hingga waktu pemulihan yang lebih singkat. Inovasi ini bukan untuk menggantikan peran dokter.
Mengenal da Vinci Xi Robotic Surgery dan Keunggulan Klinis Teknologi Robotik
“Robotic Surgery bukan untuk menggantikan peran dokter, melainkan menjadi alat bantu yang memperkuat kemampuan tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang lebih aman, presisi, dan berorientasi pada keselamatan pasien. Kami terus berinvestasi pada teknologi dan sumber daya manusia agar dapat memberikan layanan terbaik bagi pasien,” ujar Presiden Direktur PT Sarana Meditama International sekaligus Direktur RS EMC Alam Sutera, dr. Juniwati Gunawan, M.M.
Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Digestive, dr. Handy Wing, Sp.B, Subsp.BD(K), FBMS, FICS, FInaCS, menjelaskan bahwa operasi bariatrik berbantuan robotik membawa dampak langsung pada hasil klinis. “Operasi bariatrik dengan bantuan robotik memberikan manfaat signifikan bagi pasien, antara lain risiko komplikasi yang lebih rendah, nyeri pascaoperasi minimal, serta pemulihan yang lebih cepat,” katanya.
Robot da Vinci Xi memungkinkan tindakan bedah dengan akurasi jauh lebih tinggi, terutama pada prosedur kompleks. Da Vinci Xi diproduksi oleh Intuitive Surgical Inc. yang berbasis di Sunnyvale, California. Sistem ini merupakan generasi keempat bedah robotik invasif minimal dan telah digunakan secara global.
Keunggulannya terletak pada empat lengan robotik yang fleksibel serta sistem visi 3D high-definition yang menampilkan organ tubuh secara detail dan diperbesar. Kombinasi ini mendukung presisi tindakan medis sekaligus mempercepat pemulihan pasien.
Selain bariatrik, teknologi ini juga diaplikasikan pada bedah digestif, urologi, hepatobilier, ginekologi, hingga bedah umum. Implementasinya selalu mengikuti standar keselamatan pasien internasional, didukung fasilitas modern serta tim medis multidisiplin yang tersertifikasi.
Ke depan, pengembangan layanan bedah robotik di Indonesia diharapkan semakin luas. Adopsi da Vinci Xi bukan hanya menghadirkan teknologi mutakhir, tetapi juga membuka akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berstandar global yang lebih aman, efektif, dan berorientasi pada masa depan pasien. (udn)
Load more