Jejak Karbon Berkurang, Produktivitas Naik: Pemanfaatan Energi Terbarukan Bantu Wujudkan Pertanian Berkelanjutan
- Istockphoto
tvOnenews.com - Perubahan iklim dan menurunnya kualitas lingkungan global membuat kebutuhan akan energi bersih semakin mendesak. Berbagai negara, termasuk Indonesia, mulai mempercepat pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa pada 2024, kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia terus meningkat, sejalan dengan peta jalan Net Zero Emission nasional.Â
Penerapan panel surya di sektor pertanian, pendidikan, dan fasilitas publik kini menjadi contoh konkret transisi energi yang berjalan progresif. Selain kontribusi lingkungan, pemanfaatan energi ramah lingkungan juga memberikan dampak ekonomi.Â
Organisasi seperti International Renewable Energy Agency (IRENA) menyebut bahwa energi surya menjadi salah satu sumber energi paling kompetitif secara biaya.Â
Di Indonesia, implementasinya mulai terlihat pada fasilitas terpadu, desa mandiri energi, hingga program pemberdayaan masyarakat di daerah terpencil. Energi bersih tidak lagi sebatas wacana, tetapi menjadi kebutuhan strategis untuk ketahanan masa depan.
Sejalan dengan itu, sejumlah lembaga dan instansi turut mengambil langkah aktif dalam menghadirkan energi terbarukan di berbagai sektor. Salah satunya adalah inisiatif pemasangan PLTS di kawasan pertanian dan peternakan terpadu yang mendukung program ketahanan pangan nasional.Â
Melansir dari ANTARA, kolaborasi ini menunjukkan bahwa penerapan energi rendah emisi mampu berjalan berdampingan dengan pembangunan sosial dan peningkatan kesejahteraan, sekaligus memperkuat komitmen terhadap lingkungan yang berkelanjutan.
Di tengah percepatan transisi energi bersih, sebuah inisiatif strategis diwujudkan melalui Program Harita, Hadirkan Aksi Ramah Lingkungan bagi Peserta Asabri. Melalui Kantor Cabang Balikpapan, program ini menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menunjang operasional Integrated Farming System (IFS) Kodam VI/Mulawarman, sebuah kawasan pertanian dan peternakan terpadu yang menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
Langkah ini menjadi wujud nyata implementasi prinsip ESG (Environment, Social, Governance) sekaligus sejalan dengan peran lembaga sebagai pengelola asuransi sosial yang mengedepankan tanggung jawab lingkungan dan kesejahteraan peserta.Â
Program Harita menegaskan bahwa dukungan terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada slogan, tetapi hadir dalam bentuk kontribusi langsung yang memberikan dampak terukur. Pemanfaatan energi matahari di kawasan IFS juga menjadi bagian dari kolaborasi strategis antara TNI dan lembaga tersebut dalam mendorong pemanfaatan sumber energi rendah emisi.Â
Load more