Ayuk Generasi Muda Lebih Bijak Atur Keuangan di Era Digital
- Antara
Director of Marketing, Communication & Community Development AFTECH Abynprima Rizki mengatakan industri pindar saat ini berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu alternatif pembiayaan digital yang penting bagi masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga pembiayaan tradisional. Hal ini tercermin dari total outstanding pendanaan pindar yang telah mencapai Rp90,99 triliun per September 2025.
“Pindar memberikan akses pembiayaan yang lebih inklusif dan fleksibel, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Namun, tanpa pemahaman yang memadai mengenai bunga, tenor, kemampuan bayar, serta perlindungan data pribadi, masyarakat berisiko menghadapi masalah keuangan. Edukasi keuangan yang lebih kuat dan mudah dipahami menjadi kunci agar konsumen dapat memanfaatkan layanan pindar secara bertanggung jawab dan aman,” kata Abyn.
Untuk memperluas edukasi keuangan digital secara lebih efektif, AFTECH berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan regulator, pelaku industri, dan institusi pendidikan. AFTECH pun mendorong penyedia layanan keuangan agar aktif melakukan edukasi publik, menyediakan informasi yang transparan dan mudah dipahami, serta menghadirkan pendekatan edukasi yang relevan dan mudah diakses bagi masyarakat luas, terutama generasi muda. “Kolaborasi edukasi seperti yang dilakukan bersama Easycash menjadi langkah strategis untuk percepatan penyebaran literasi keuangan dan memberikan dampak yang lebih merata bagi masyarakat,” tambah Abyn.
Senada, Financial Planner & Executive Vice President IARFC Indonesia Bareyn Mochaddin menilai literasi keuangan perlu disampaikan dengan pendekatan yang lebih sederhana dan aplikatif agar mampu menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda yang hidup di era digital dengan informasi serba cepat. Menurut Bareyn, kunci keberhasilannya adalah menjadikan literasi keuangan sesuatu yang mudah diakses, mudah dipahami dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.
“Tantangan literasi keuangan bukan hanya pada substansi materi, tetapi juga pada cara penyampaian. Tanpa pendekatan yang tepat, edukasi tidak akan benar-benar dipahami dan diterapkan oleh masyarakat. Kolaborasi antara industri, asosiasi dan praktisi perencana keuangan penting untuk memastikan edukasi keuangan dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan,” ujar Bareyn.
Load more