Siap Kerja di Jepang? Simak Tips dan Trik Masuk Dunia Kerja di Jepang, Cocok untuk Pengemudi dan SDM Logistik
- Istockphoto
Melansir dari berbagai sumber, simposium bertema “Empowering Safe & Skilled Drivers to Drive Indonesia’s Logistic Future” ini menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi pengemudi untuk menjawab kebutuhan industri logistik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dibuka oleh Rektor Institut STIAMI, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si., CEO TDG Koichi Kato, dan CEO IRIJ Albertus Prasetyo Heri Nugroho. Hadir pula Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Dr. Afriyansyah Noor, M.Si., yang menegaskan bahwa pengemudi harus menjadi pilar utama efisiensi logistik di Indonesia.
Keynote lainnya disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan RI, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Suntana, M.Si., yang mengungkapkan fakta penting: “hanya sekitar 83.000 pengemudi yang memiliki sertifikasi B3”, sementara mayoritas pengemudi angkutan barang belum tersertifikasi.
Kondisi ini meningkatkan risiko kecelakaan dan menghambat arus logistik nasional sehingga peningkatan standar pelatihan dan pengawasan menjadi mendesak. Dalam sesi diskusi panel, Direktur Utama TransJakarta Welfion Yuza menguraikan struktur profesi pengemudi transportasi publik, implementasi Public Service Obligation (PSO), hingga rencana pengembangan armada listrik.
Dari sisi akademik, Dr. Degdo Suprayitno, S.E., Ketua Program Studi Manajemen Logistik Institut STIAMI, menegaskan perlunya kurikulum yang selaras dengan industri serta kerja sama dengan SMK dan perguruan tinggi.
Sementara itu, CEO TDG Koichi Kato dan Country Manager TDG Toshihiko Iseki membahas tingginya kebutuhan tenaga pengemudi di Jepang dan standar keselamatan yang telah diterapkan secara global. Mereka memperkenalkan pelatihan berstandar Jepang yang dapat diterapkan di Indonesia sebagai jembatan menuju peluang kerja di negeri tersebut.
- Ist
TDG juga menyerahkan hibah satu unit kendaraan pelatihan kepada Institut STIAMI sebagai bentuk dukungan jangka panjang untuk program pelatihan pengemudi profesional. Ajang ini turut dihadiri kementerian, asosiasi logistik, industri transportasi, akademisi, dan bahkan diliput media Jepang seperti Jakarta Shimbun.
Melalui pameran program pelatihan, budaya Jepang, hingga peluang studi dan karier, ajang ini menegaskan bahwa kerja sama Indonesia, Jepang sedang memasuki babak baru. Dengan skill yang tepat, sertifikasi lengkap, dan kesiapan mental serta kesehatan, pekerja Indonesia, khususnya di bidang logistik dan transportasi—memiliki peluang besar untuk berkarier hingga level global. (udn)
Load more