Stem Cell Jadi Masa Depan Pengobatan Modern, Ahli Indonesia Ungkap Perkembangan Terkini: Buka Jalan Penyembuhan Penyakit Degeneratif di Indonesia
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, terapi stem cell atau sel punca menjadi salah satu terobosan paling revolusioner dalam dunia medis.
Menurut National Institutes of Health (NIH), stem cell memiliki kemampuan unik untuk memperbarui diri sekaligus berubah menjadi berbagai jenis sel baru, sehingga mampu menggantikan jaringan tubuh yang rusak.
Potensi ini membuat penelitian stem cell berkembang cepat di banyak negara, terutama untuk menangani penyakit degeneratif seperti diabetes, gagal jantung, hingga gangguan saraf seperti Parkinson.
Lembaga kesehatan global seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) maupun WHO mencatat bahwa inovasi terapi berbasis stem cell kini tidak hanya digunakan untuk penyembuhan penyakit berat, tetapi juga telah diperluas ke bidang rekonstruksi jaringan, penyembuhan luka, hingga terapi kecantikan medis.
Melansir dari berbagai sumber, perkembangan teknologi pendukung seperti eksosom dan rekayasa genetik juga mendorong efektivitas stem cell semakin tinggi. Banyak riset menunjukkan bahwa kombinasi stem cell dengan teknologi nano dapat mempercepat regenerasi sel dan meminimalisasi risiko efek samping.
Di Indonesia, perkembangan stem cell tidak kalah pesat. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengatur penggunaan sel punca melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan/atau Sel.
Regulasi ini memastikan bahwa praktik terapi stem cell dilakukan secara aman, terukur, serta sesuai standar medis internasional. Selain itu, makin banyak rumah sakit pendidikan dan laboratorium resmi yang mendapat izin untuk mengembangkan riset terapi sel punca.
Stem cell dikenal sebagai sel yang mampu memperbanyak diri serta berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel baru. Kemampuan dasar ini menjadikan sel punca sebagai kandidat utama dalam terapi regeneratif untuk memperbaiki jaringan atau organ yang rusak.
Selain itu, stem cell juga menghasilkan protein dan sitokin yang dapat merangsang sel punca lain yang masih tidak aktif. Berkat fungsi tersebut, stem cell memiliki potensi besar dalam pemulihan berbagai penyakit degeneratif.
Ahli stem cell dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM, menjelaskan bahwa isu seputar stem cell tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga menjadi perhatian internasional.
Load more