Waspada Kasus HIV Tersembunyi, DPRD Desak Skrining Masif di Seluruh Sudut Kota
- Antara
tvOnenews.com - Fraksi Gerindra DPRD Kota Surabaya menyuarakan kekhawatiran mendalam terkait data penurunan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Surabaya yang dinilai tidak menjamin situasi telah membaik. Ketua Fraksi Gerindra, Ajeng Wira Wati, mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya untuk segera melakukan perluasan layanan tes dan skrining besar-besaran ke seluruh wilayah kota.
Ajeng mengungkapkan kecurigaan bahwa penurunan kasus sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya bisa jadi bersifat semu, karena masih banyak pengidap HIV yang belum terdeteksi.
"Penurunan ini jangan sampai hanya karena para pengidap HIV belum ditemukan. Kita takutnya sebagian masih tersembunyi. Makanya skrining harus diperbanyak di setiap sudut wilayah Kota Surabaya," kata Ajeng Wira Wati, Kamis (4/12/2025).
Ajeng menegaskan bahwa pola persebaran aktivitas berisiko saat ini semakin terselubung, tidak hanya berpusat pada kelompok populasi kunci. Ia mencontohkan, penyebaran kini bisa terjadi di tempat-tempat umum seperti restoran atau kafe, yang dipicu oleh perkembangan teknologi. Oleh karena itu, DPRD meminta Dinkes tidak hanya fokus pada titik-titik tertentu, tetapi memperluas jangkauan skrining.
Ajeng juga mendorong Pemkot menggandeng tempat-tempat hiburan umum (RHU) untuk memastikan pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan bagi pekerja maupun pengunjung. Selain itu, ia menekankan pentingnya edukasi dini mengenai bahaya HIV yang harus menjadi prioritas pada kelompok usia sekolah agar generasi muda menjauhi pergaulan bebas.
Selain mendesak penguatan pengawasan, Ajeng juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya pemahaman yang benar soal HIV.
"Penyakit HIV ini bisa dikendalikan kalau pasien minum obat secara teratur seumur hidup. Tidak berbahaya dan tidak gampang menular ke orang lain, tapi pengecekan kesehatan tetap harus dilakukan,” jelasnya.
Menanggapi desakan DPRD, Kepala Dinkes Kota Surabaya, dr. Nanik Sukristina, mengklaim Pemkot telah menyediakan 126 tempat tes HIV yang tersebar di 63 Puskesmas, 62 rumah sakit, dan 1 klinik utama. Pemeriksaan difokuskan pada kelompok risiko tinggi dan didukung oleh kerja sama dengan kelompok peduli HIV seperti ASPA (Aliansi Surabaya Peduli AIDS).(chm)
Load more