Cadangkan Haaland hingga Donnarumma, Guardiola Akui Lakukan Kesalahan Saat Man City Dihajar Bayer Leverkusen
- Reuters/Lee Smith
Jakarta, tvOnenews.com - Pep Guardiola angkat bicara soal keputusan mengubah banyak susunan pemain saat Manchester City dihajar Bayer Leverkusen 0-2 di Liga Champions. Pelatih asal Spanyol tersebut memilih melakukan eksperimen besar-besaran, namun strategi itu justru kembali memunculkan pertanyaan soal efektivitas rotasi ekstrem.
Man City sebelumnya baru saja mengalami kekalahan di Premier League dari Newcastle United, yang membuat situasi semakin rumit ketika mereka memasuki pertandingan Eropa berikutnya. Guardiola hanya mempertahankan satu pemain dari laga tersebut, dan perubahan besar ini kini dianggap sebagai salah satu keputusan paling berisiko pelatih berpengalaman itu.
Nico Gonzalez menjadi satu-satunya nama yang tetap turun sejak menit awal dalam dua pertandingan berturut-turut. Di sisi lain, nama-nama besar seperti Erling Haaland, Jeremy Doku, Phil Foden, Gianluigi Donnarumma, dan Ruben Dias justru menghuni bangku cadangan pada saat mereka sangat dibutuhkan.
Di atas kertas, Manchester City masih menurunkan skuad yang bernilai fantastis dan bertabur kualitas. Namun kenyataan di lapangan berkata lain, sebab Leverkusen tampil jauh lebih efektif dan memanfaatkan kelengahan City untuk mengamankan kemenangan.
Gol dari Alejandro Grimaldo pada babak pertama membuat publik Etihad Stadium terdiam. Tidak berhenti sampai di situ, Patrick Schick ikut menambah luka dengan gol kedua yang memastikan City pulang tanpa poin.
Haaland, Foden, Doku dan Rayan Cherki kemudian dimasukkan untuk mencoba memperbaiki situasi. Namun semua upaya tersebut gagal menghancurkan pertahanan rapi Leverkusen yang tampil sangat disiplin sepanjang laga.
Guardiola menyadari keputusannya kini menjadi sorotan utama dan tidak menampik bahwa ia mengambil risiko besar. Ketika diwawancarai TNT Sports, pelatih City itu dengan tenang menerima kritikan yang datang.
"Saya mengerti. Saya mengerti pertanyaan Anda. Tentu saja saya harus menerimanya. Saya harus menerimanya," ujar Guardiola kepada TNT Sports ketika ditanya tentang pemilihan timnya.
"Kalau kita menang, itu tidak masalah. Aku akui mungkin memang banyak, tapi bermain setiap dua, tiga, empat hari... Tapi mungkin itu terlalu banyak, kau benar. Melihat hasilnya, mungkin itu terlalu banyak."
Manchester City memang masih memiliki skuad bertabur bintang, termasuk Savinho, Omar Marmoush, dan Oscar Bobb yang dipercaya tampil sejak awal. Meski begitu, Guardiola mengakui bahwa timnya terlihat kehilangan kreativitas dan ketajaman dalam duel tersebut.
"Penampilannya tidak seperti yang kami harapkan," ujarnya.
"Mungkin saya akan bertanggung jawab penuh, tapi saya tetap berpikir para pemain yang menjadi starter adalah pemain yang luar biasa. Tapi kami melewatkan sesuatu yang kami butuhkan di level tertinggi. Itu adalah kesempatan yang luar biasa, sekarang kami harus berjuang di pertandingan berikutnya."
Ia juga memberikan apresiasi kepada Leverkusen yang tampil solid dan mampu membaca permainan City dengan sangat baik. Menurutnya, City sebetulnya memiliki beberapa peluang tetapi selalu gagal dalam penyelesaian akhir.
"Mereka [Leverkusen] bagus. Secara umum, kami juga melakukan beberapa hal yang sangat bagus, kami punya peluang, setengah peluang; selalu terblokir, selalu terpeleset, selalu ada sesuatu di sana," ucapnya.
Guardiola menegaskan bahwa timnya kurang menunjukkan mentalitas menyerang maupun bertahan sesuai situasi pertandingan. Hal itu pada akhirnya membuat City tidak mampu keluar dari tekanan dan kehilangan identitas permainan.
"Kami tidak percaya, "Oke, saatnya menyerang, kami menyerang" atau "Oke, saatnya bertahan, kami bertahan". Bukan hanya berada di posisi yang tepat, tetapi juga hadir secara defensif dan ofensif, kami harus memiliki tekad, "Oke, saya akan bergerak, menciptakan beberapa situasi yang bisa kami lakukan". Terkadang hal itu terjadi," kata eks pelatih Barcelona tersebut.
Meski kekalahan ini menyakitkan, City belum sepenuhnya tersingkir dari persaingan fase grup Liga Champions. Mereka masih berada di peringkat enam dan tetap memiliki peluang untuk memperbaiki posisi. (fan)
Load more