Tren Global Makin Ketat: Perusahaan Wajib Siap Hadapi Ekonomi Rendah Emisi Karbon, Bisnis Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan
- Istockphoto
tvOnenews.com - Memulai perjalanan menuju bisnis berkelanjutan kerap dianggap rumit, terutama bagi perusahaan yang baru mulai memahami pentingnya pengurangan emisi dan efisiensi operasi. Padahal, langkah awalnya dapat dimulai dari proses sederhana: memahami jejak karbon perusahaan, memperbaiki penggunaan energi, serta mengoptimalkan proses operasional agar lebih efisien.
Banyak studi menunjukkan bahwa perusahaan yang mulai melakukan pengukuran emisi sejak dini justru mampu menekan biaya jangka panjang dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Pendekatan berbasis data menjadi fondasi agar langkah transformasi bisa terarah dan berdampak nyata.
Melansir dari berbagai sumber, untuk mempercepat transisi, perusahaan juga perlu memanfaatkan teknologi digital yang dapat menyederhanakan proses pelacakan emisi dan memantau perubahan secara berkala.
Berbagai platform kini menyediakan dashboard real time, panduan standar global, hingga simulasi pengurangan emisi yang dapat membantu pelaku usaha memahami area mana yang paling membutuhkan perbaikan.
Contohnya, teknologi perhitungan karbon yang terintegrasi dengan standar GHG Protocol memungkinkan perusahaan meninjau sumber emisi tidak hanya dari operasional utama, tetapi juga dari rantai pasokan, logistik, dan konsumsi produk.
Pendekatan menyeluruh seperti ini menjaga perusahaan tetap relevan dengan tren pasar global yang semakin menuntut transparansi lingkungan. Tips lain yang harus dicermati adalah pentingnya kolaborasi.
Transformasi keberlanjutan tidak bisa berjalan sendiri, dibutuhkan dukungan lembaga keuangan, regulator, konsultan, serta mitra teknologi agar perusahaan dapat melaksanakan strategi ESG secara terstruktur.
Melalui dukungan tersebut, pelaku usaha dapat memperoleh pendampingan, akses pembiayaan berbasis kinerja keberlanjutan, serta alat ukur yang lebih akurat. Di Indonesia, tren kemitraan untuk mendorong praktik bisnis rendah karbon mulai tumbuh kuat.
Salah satunya melalui kolaborasi antara platform digital dan institusi keuangan untuk membantu UKM maupun korporasi mempercepat transisi hijau. Sebagai langkah memperkuat ekosistem keberlanjutan nasional, Jejakin dan Bank CIMB Niaga Tbk meluncurkan GreenBizReady, sebuah platform yang ditujukan membantu pelaku usaha, baik UKM maupun korporasi, untuk memulai dan mempercepat transisi menuju bisnis berkelanjutan.
Program ini menghadirkan CarbonIQ by Jejakin sebagai alat utama untuk menghitung emisi karbon perusahaan. CarbonIQ merupakan solusi digital yang memungkinkan bisnis mengukur, memantau, dan mengelola emisi mereka sesuai standar global seperti GHG Protocol dan ISO 14064.
Platform ini dirancang sebagai one-stop sustainability ecosystem yang mempermudah nasabah dalam mengakses berbagai layanan mulai dari pengukuran jejak karbon, konsultasi keberlanjutan, hingga pembiayaan berbasis kinerja seperti Sustainability-Linked Loan (SLL).
Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk memperkuat ekosistem keuangan berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif ini seiring dengan pertumbuhan kebutuhan dan kesiapan pasar. Ini merepresentasikan bentuk kemitraan strategis yang menghadirkan solusi pembiayaan dan non-pembiayaan terintegrasi,” ujar Head of Commercial Banking CIMB Niaga, Christian Prajitno.
Data emisi yang diperoleh melalui CarbonIQ menjadi komponen penting bagi perusahaan untuk memahami kondisi awal emisi, menetapkan target pengurangan, memvalidasi capaian keberlanjutan, hingga mengakses insentif pembiayaan.
Penerapan pelaporan emisi berbasis data merupakan tonggak besar bagi sektor keuangan dalam mendukung ekonomi rendah karbon.
“Integrasi CarbonIQ dalam ekosistem GreenBizReady bukan hanya mendigitalisasi dan menyederhanakan proses perhitungan emisi, tetapi juga membantu lembaga keuangan menilai kinerja keberlanjutan nasabah secara objektif dan berbasis data,” jelas Arfan Arlanda, Founder & CEO Jejakin.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya mendukung visi Indonesia menuju net zero emissions pada 2060. Dengan dashboard real time dari CarbonIQ, perusahaan dapat melakukan simulasi pengurangan emisi serta menghasilkan laporan siap audit untuk keperluan publik maupun sertifikasi.
Kerja sama ini mempertegas posisi sebagai penyedia solusi keberlanjutan menyeluruh (end-to-end sustainability solutions) untuk sektor keuangan, energi, transportasi, dan FMCG. Kolaborasi strategis akan terus diperluas untuk memastikan setiap inisiatif keberlanjutan berbasis data yang akurat, terukur, dan dapat diverifikasi secara transparan.
Dengan dukungan ekosistem baru tersebut, perusahaan kini memiliki akses lebih mudah untuk mempercepat transisi menuju bisnis rendah karbon dan menjawab tuntutan pasar global yang semakin menekankan praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola. (udn)
Load more