Desain Grafis di Era Poliformat: Ketika Visual Menembus Medium, Disiplin, dan Generasi, Tren, Transformasi, dan Arah Baru 2025
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dalam dua dekade terakhir, desain grafis berkembang menjadi bahasa visual yang melintasi medium, disiplin, bahkan generasi. Tidak lagi terbatas pada poster atau identitas visual, desain hadir dalam layar digital, antarmuka aplikasi, kampanye publik, hingga ruang kota.
Menurut laporan Design Council UK (2023) menunjukkan bahwa desain kini terlibat dalam lebih dari 78% industri kreatif dan menjadi jembatan antara teknologi, bisnis, dan budaya.
Fenomena ini menegaskan bahwa desain grafis berperan sebagai penghubung lintas ruang yang terus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Perkembangan tersebut juga terlihat dalam bagaimana generasi baru desainer memaknai praktik visual.
Misalnya, studi dari AIGA Eye on Design mencatat bahwa desainer generasi Z cenderung bekerja pada persimpangan teknologi dan eksperimen visual, mulai dari AI-generated design, variable type, hingga interaktivitas multisensori.
Sementara itu, generasi sebelumnya memperkuat fondasi desain melalui pemikiran sistem dan prinsip-prinsip komunikasi visual. Di sinilah desain grafis mempertemukan lintas generasi, setiap era memberi lapisan baru yang memperkaya wacana desain.
Melansir dari berbagai sumber, contoh lain hadir dari praktik berbasis budaya. Beberapa proyek yang diangkat Visual Communication Journal menegaskan bahwa desain grafis menjadi medium pewarisan identitas.
Mulai dari tipografi berbasis aksara tradisional, visualisasi data publik, hingga desain ruang kota yang mengedepankan interaksi sosial. Semua ini memperlihatkan bahwa desain tidak hanya memecahkan masalah, tetapi juga memetakan cara masyarakat berkomunikasi di era visual yang semakin kompleks.
Setelah sukses menggelar ADGI Design Week 2024, Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) kembali menghadirkan ADGI Design Week 2025 dengan skala internasional. Tahun ini, ajang tersebut dirancang untuk merayakan peran desain grafis dalam membentuk budaya, memperkuat kolaborasi, dan memperluas dialog lintas disiplin.
Tema besar “Poliformat” dipilih untuk menyoroti bagaimana desain hadir dalam berbagai format, medium, dan konteks generasi. Melalui tema ini, desain bukan hanya soal estetika yang tampak, tetapi juga cara berpikir, struktur komunikasi, dan proses inovasi yang terus berevolusi.
“Desain grafis kini hadir dalam begitu banyak bentuk dan medium, dari layar digital hingga ruang publik. Melalui tema ‘Poliformat,’ kami ingin merayakan keberagaman praktik desain yang terus berkembang dan menunjukkan bagaimana visual dapat menjadi bahasa universal yang menyatukan berbagai perspektif.
Ajang ini adalah momentum untuk menampilkan kekuatan kolaboratif komunitas desain Indonesia kepada dunia,” ujar Ritchie Ned Hansel, Ketua Umum ADGI.
Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa desain memiliki dampak strategis dalam pembangunan ekosistem industri kreatif.
“Program seperti ini menunjukkan bagaimana kreativitas dapat menjadi nilai strategis bagi Indonesia. Tahun ini, hasil Program Akselerasi DKV juga ditampilkan dalam GRAFIS’25 dan membuka ruang bagi talenta muda untuk berkembang dan melakukan lompatan inovasi,” ujarnya.
Dari sisi pemerintah daerah, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menilai penguatan ekosistem seni dan desain sebagai bagian penting dari visi kota yang ingin menjadi pusat kreativitas global. “Menjelang 500 tahun Jakarta, inisiatif seperti ini penting untuk membangun kota yang menjadi rumah bagi talenta desain dan inovasi kelas dunia,” katanya.
Sebagai mitra utama, ParagonCorp pun melihat desain sebagai pemicu kolaborasi dan teknologi baru. Harman Subakat mengatakan, “Kegiatan ini adalah lingkungan ideal untuk mempertemukan kreativitas, teknologi, dan peluang.”
- Ist
ADGI Design Week 2025 menghadirkan rangkaian pameran besar seperti GRAFIS’25, pameran retrospektif “Panggil saja, saya Han”, kolaborasi internasional tipografi dalam Brand × Type, hingga pengalaman multisensori Sinestesia dari ParagonCorp dan Givaudan.
Ada pula Design Talks dengan lebih dari 90 pembicara, lokakarya seperti The Design Buffet Experience dan Transforma-type, serta program pendidikan The Design Talent yang menjembatani dunia akademik dan industri.
Keseluruhan agenda ini menjadi representasi nyata dari gagasan “Poliformat”, bahwa desain grafis terus berubah, tumbuh, dan memengaruhi cara kita memahami dunia visual saat ini. (udn)
Load more