Megawati Hangestri Jadi Senjata Utama: Mampukah Timnas Voli Putri Indonesia Akhiri Stagnasi di SEA Games 2025?
- Instagram @bjtmvolleyball
tvOnenews.com - Timnas voli putri Indonesia kembali menatap SEA Games Thailand 2025 dengan optimisme baru. Harapan besar tentu tertuju pada Megawati Hangestri Pertiwi, opposite spiker yang kini memiliki reputasi internasional berkat kariernya di Liga Voli Korea Selatan.
Dengan persaingan yang semakin ketat, terutama dari Thailand dan Vietnam, kehadiran Megawati dipandang sebagai aset penting yang mampu memberikan dimensi berbeda pada serangan Indonesia.
Namun, langkah Indonesia tidak hanya bertumpu pada satu pemain. Generasi muda mulai menunjukkan taji melalui berbagai turnamen usia dini, seperti Asian Youth Games 2025 dan Kejuaraan Dunia Bola Voli U-21 2025.
Kehadiran pemain-pemain muda ini memberikan angin segar bagi tim nasional, menghadirkan harapan bahwa SEA Games 2025 bukan sekadar mempertahankan prestasi, tetapi momentum untuk bangkit dari stagnasi tiga edisi terakhir.
Prestasi timnas bola voli putri Indonesia memang tidak bergerak dalam tiga edisi sebelumnya. Indonesia selalu menempati posisi ketiga, tertinggal dari Thailand dan Vietnam.
Bahkan, Filipina kini mulai menjadi ancaman baru. Meski begitu, peluang pembaruan terbuka lebar setelah PBVSI memanggil 18 pemain untuk menjalani pemusatan latihan menjelang SEA Games Thailand 2025.
Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo, menjelaskan bahwa dari 18 nama itu, nantinya akan dipilih 14 pemain yang mengisi skuad final untuk tampil di Thailand.
Proses seleksi dimulai setelah tim berkumpul di Padepokan Voli Sentul untuk menjalani tes kesehatan pada 23–25 Oktober. Selanjutnya, mereka diterbangkan ke Medan untuk menjalani pemusatan latihan intensif sejak 28 Oktober.
Komposisi skuad kali ini merupakan kombinasi pemain senior berpengalaman seperti Megawati Hangestri, Mediol Yoku, dan Arneta Putri Amelian, serta talenta muda menjanjikan seperti Junaida Santi, Pascalina Mahuze, dan Syelomitha Wongkar.
- Facebook SAVA
Di SEA Games Thailand 2025, Megawati kembali menjadi sorotan utama. Turnamen ini diprediksi berlangsung ketat karena Thailand selaku tuan rumah tengah berada dalam periode emas.
Sejumlah pemain Thailand seperti Guedpard Pornpun, Pimpichaya Kokram, Hattaya Bamrungsuk, dan Chatchu-on Moksri merupakan pemain abroad yang tampil di liga top dunia, mulai dari Jepang hingga Amerika Serikat.
Dominasi ini membuat cabor voli menjadi salah satu perhatian terbesar sepanjang SEA Games. Chatchu-on Moksri bahkan menyampaikan bahwa Thailand memasuki turnamen dengan keyakinan tinggi karena pengalaman pemainnya yang telah berkompetisi pada liga-liga internasional.
Ia juga menilai dukungan penuh suporter Thailand akan menjadi kekuatan tambahan yang bisa mengganggu fokus lawan. Dengan Thailand telah mengoleksi 24 medali emas sepanjang sejarah SEA Games, tantangan bagi Indonesia makin jelas.
Meski demikian, Indonesia tidak datang tanpa harapan. Selain Megawati, pemain muda seperti Syelomitha Wongkar, Chelsa Berliana, Maradanti Namira, Pascalina Mahuze, dan Indah Guretno disiapkan sebagai motor regenerasi.
Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi mampu memberi variasi serangan dan meningkatkan kedalaman skuad. Vietnam, dengan bintang andalannya Tran Thi Thanh Thuy, juga akan menjadi pesaing kuat dalam perebutan posisi atas.
- Facebook SAVA
Beberapa sumber menyebutkan bahwa saat ini Megawati tetap akan menjadi tumpuan utama Timnas Voli Indonesia. Jam terbang internasionalnya membuatnya lebih siap menghadapi ritme dan kekuatan tim-tim papan atas Asia Tenggara.
Namun, terlalu bergantung pada Megawati berpotensi menjadi kelemahan. Tim lawan seperti Thailand dan Vietnam sangat terbiasa membaca pola serangan terpusat.
Oleh karena itu, peran pemain lain, baik senior maupun muda, menjadi sangat penting. Mediol Yoku memiliki pengalaman sebagai middle blocker yang bisa menahan serangan lawan, sementara Arneta Putri menawarkan fleksibilitas dalam rotasi serangan.
Dengan komposisi yang lebih seimbang dan regenerasi yang mulai berjalan, peluang Indonesia untuk keluar dari stagnasi memang ada.
Pertanyaannya kini: apakah Megawati akan kembali menjadi penyelamat tunggal, atau justru muncul pemain lain yang mampu mengimbangi beban tersebut? SEA Games Thailand 2025 akan menjadi panggung pembuktian bagi seluruh skuad. (udn)
Load more