Berantas Mafia Musik Era Digital, Musisi Indramayu Punya Cara Tersendiri
- pexels
Richo menekankan bahwa platform ini bukan sekadar aplikasi melainkan gerakan advokasi.
“Kita di dunia digital saja belum rapi. Orang memakai tarling seenaknya tanpa membayar hak moral dan hak ekonomi. Melalui Playlist Music, kami ingin menertibkan ekosistem itu,” ujarnya.
Platform ini diyakini secara otomatis mencegah mafia digital mendaftarkan ulang audio orang lain. Begitu musisi terverifikasi di Playlist Music karya mereka terlindungi secara global.
“Dian Anic hanya mengandalkan panggung dari kota ke kota. Sementara dolar dari digital justru masuk ke pihak yang mencuri,” kata Richo.
Ia mengatakan platform Playlist Music rencana resmi diluncurkan pada awal 2026. Selain menjadi platform distribusi, Richo berkomitmen melakukan edukasi ke musisi-musisi daerah, terutama pemain organ tunggal yang selama ini rentan menjadi korban.
“Tujuan kami jelas: mengadvokasi seniman. Hak digital harus dipenuhi. Royalti harus jelas. Semua harus legal,” ujarnya.
Dengan fitur pelaporan lengkap, sistem pembagian royalti otomatis, dan akses distribusi global, Playlist Music ingin menjadi rumah besar bagi musisi daerah yang selama ini tertinggal, sekaligus benteng melawan pencurian karya.
“Yang biasanya hanya artis yang terdaftar, sekarang semua bisa. Satu grup atau individu, semua punya akses dan perlindungan,” tambahnya. (raa)
Load more