Inilah Penggerak di Balik Laju AI Indonesia: Teknologi Canggih Lintasarta Ungkap Perannya Lewat Konektivitas Ultra Cepat dan Aman
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kecerdasan artifisial (AI) melaju pesat dan menjadi motor utama transformasi digital di berbagai sektor. Kemajuan konektivitas berkecepatan tinggi membuat AI bekerja lebih cepat dan efisien, mulai dari analisis big data, otomatisasi proses bisnis, hingga pengembangan sistem pembelajaran mesin yang kompleks.
Menurut laporan McKinsey Global Institute (2024), adopsi AI di Asia Tenggara berpotensi menambah nilai ekonomi hingga USD 1 triliun pada 2030. Namun, keberhasilan AI tak lepas dari dukungan jaringan yang stabil, aman, dan memiliki latensi rendah, faktor yang kini menjadi fokus utama berbagai penyedia layanan teknologi di Indonesia.
Pemanfaatan AI berbasis konektivitas kini makin terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor manufaktur, teknologi edge computing membantu perusahaan memproses data langsung di lokasi produksi untuk efisiensi waktu dan biaya.
Di bidang transportasi, jaringan 5G dan fiber optik memungkinkan kendaraan otonom mengakses data real-time secara aman. Indonesia pun tak ketinggalan dalam tren ini. Sejumlah perusahaan teknologi nasional memperkuat infrastruktur konektivitas untuk mendukung ekosistem AI.
Melansir dari Antara, salah satu yang menonjol adalah Lintasarta, bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, yang berperan sebagai penggerak utama konektivitas AI di Tanah Air. Sebagai “AI Factory” dari IOH Group, Lintasarta mempertegas perannya dalam membangun fondasi konektivitas digital Indonesia.
Berdiri sejak 1988, perusahaan ini dikenal sebagai mitra strategis berbagai sektor industri nasional. Kini, dengan jaringan ultra-high-speed yang andal, aman, dan berperforma tinggi, Lintasarta berada di garis depan dalam mendukung percepatan transformasi digital Indonesia di era AI.
Lintasarta menyediakan layanan Business-to-Business (B2B) connectivity yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bandwidth besar seperti cloud computing, multi-cloud services, AI, hingga GPU-as-a-Service.
Layanan ini dibangun di atas arsitektur super-core 800 Gigabit Ethernet (800GE) dan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM-Ng). Infrastruktur tersebut menghadirkan konektivitas latensi rendah, performa stabil, dan keamanan berlapis, pondasi penting bagi perusahaan yang mengandalkan sistem cloud, big data, dan AI.
Sebagai bagian dari penguatan solusi 4C (Connectivity, Cloud, Cybersecurity, dan Collaboration), Lintasarta kini mengoperasikan jaringan berkapasitas total 50 Tbps yang menjangkau seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari [bgp.tools/rankings/ID](https://bgp.tools/rankings/ID?sort=cone), Lintasarta menempati posisi tiga besar penyedia kapasitas internet nasional serta peringkat kedua dalam ekosistem internet Indonesia berdasarkan total prefix dan interkoneksi.
Terhubung langsung dengan national backbone, jaringan ini mampu mentransfer data secara real-time hingga ke wilayah paling terpencil di Indonesia. Meningkatnya kebutuhan akan konektivitas berkecepatan tinggi dan keamanan maksimal mendorong Lintasarta menghadirkan inovasi Network-as-a-Service (NaaS).
- Antara
Layanan ini memungkinkan perusahaan mengelola jaringan secara fleksibel, efisien, dan scalable tanpa investasi besar pada perangkat keras. NaaS menjadi solusi bagi bisnis yang membutuhkan low-latency connectivity dan multi-cloud access, dua elemen penting dalam mempercepat transformasi digital dan implementasi teknologi AI.
Dengan keunggulan infrastruktur dan inovasi berkelanjutan, Lintasarta bukan sekadar penyedia jaringan, tetapi juga enabler utama dalam pengembangan ekosistem AI nasional.
Melalui layanan berkecepatan tinggi, keamanan canggih, dan pendekatan kolaboratif, perusahaan ini berperan besar dalam menciptakan fondasi digital yang kuat bagi Indonesia menuju masa depan ekonomi berbasis kecerdasan artifisial. (udn)
Load more