Jamaluddin Jompa Menang Telak di Pemilihan Rektor Unhas, Peluang Pimpin Dua Periode Terbuka Lebar
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Proses pemilihan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencatat sejarah baru. Dalam pemilihan yang digelar, Prof. Jamaluddin Jompa meraih suara tertinggi dan unggul mutlak di tingkat Senat Universitas.
“Pemilihan ini adalah mekanisme demokratis di tingkat kampus yang menunjukkan aspirasi siapa yang dianggap terbaik untuk memimpin Unhas,” ujar Ajis Taloahu, advokat sekaligus alumni Unhas di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Namun, kemenangan Prof. Jamaluddin Jompa di tingkat Senat belum menjadi akhir dari proses panjang ini.
Sesuai mekanisme, tahapan berikutnya akan dilaksanakan 14 Januari 2026, ketika Majelis Wali Amanah (MWA) melakukan pemilihan dan penetapan rektor terpilih. Adapun pelantikan dijadwalkan pada 28 April 2026.
Tahap Akhir di Tangan MWA
Di tahap MWA, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memiliki porsi suara sebesar 35 persen, yang berpotensi memengaruhi hasil akhir.
Berdasarkan pengalaman di sejumlah perguruan tinggi negeri, calon dengan suara tertinggi di Senat belum tentu otomatis terpilih sebagai rektor.
“Melihat pengalaman di berbagai kampus, kami berharap Menteri dapat obyektif dan menghormati aspirasi Senat Universitas yang sudah melalui proses panjang dan demokratis,” tambah Ajis.
Dalam pemilihan di tingkat Senat, Prof. Jamaluddin Jompa memperoleh 74 suara, disusul Prof. Budu dengan 18 suara, dan Prof. Sukardi Weda dengan 1 suara.
Sementara itu, tiga bakal calon lainnya, Marhaen Hardjo, Prof. Muhammad Iqbal Djawad, dan Zulfajri Basri Hasanuddin tidak memperoleh suara.
Dengan hasil tersebut, hanya tiga kandidat teratas yang berhak melanjutkan ke tahap pemilihan oleh MWA.
Proses pemilihan rektor Unhas periode 2026–2030 telah bergulir sejak Agustus 2025, melalui tahapan panjang, mulai dari penjaringan, seleksi administrasi, pemeriksaan kesehatan, hingga penyaringan oleh Senat Akademik.
Setelah hasil penyaringan diserahkan ke MWA, tahap akhir akan menentukan siapa yang resmi menakhodai Unhas untuk lima tahun ke depan.
“Kemenangan ini adalah hasil dari proses demokrasi yang sehat di kampus. Masyarakat akademik telah memilih sosok terbaik,” ujar Ajis.
Sejumlah alumni Unhas disebut siap mengawal proses hingga ke tingkat kementerian agar suara civitas akademika tidak diabaikan.
“Saya berharap Kementerian menghargai aspirasi seluruh masyarakat Unhas yang telah menjatuhkan pilihan kepada sosok yang dianggap paling layak memimpin kampus ini,” tegasnya.
Load more