Realisasi Investasi Batam Impresif di Rp54,7 Triliun atau 91%, Capaian Positif Jelang Akhir Tahun
- Dok. Humas BP Batam
Struktur investasi Batam kini menunjukkan pergeseran menuju sektor-sektor produktif: Jasa Lainnya (21%), Industri Mesin dan Elektronik (13,6%), Perumahan dan Kawasan Industri (10%), serta Listrik, Gas, dan Air (15%). Kombinasi ini menandakan Batam tengah memasuki fase industrial upscaling, yaitu peningkatan kapasitas dan nilai tambah industri.
"Batam kini bukan hanya menarik investor baru, tetapi juga memperluas basis industri yang sudah ada. Ini menunjukkan arah transformasi ekonomi Batam yang semakin berdaya saing," ujar Kepala BP Batam.
PMDN Menguat, PMA Tetap Jadi Magnet Global
Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Candra, pada kesempatan yang sama menegaskan bahwa peningkatan signifikan pada PMDN menjadi penanda kuatnya kapasitas domestik di kawasan Batam.
"Lonjakan PMDN menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan pelaku lokal terhadap iklim investasi Batam, sementara PMA tetap menjadi motor utama transfer teknologi dan ekspor," jelasnya.
Menurutnya, keseimbangan antara PMDN dan PMA kini membentuk ekosistem industri yang terintegrasi, di mana PMDN memperkuat kapasitas produksi dan tenaga kerja, sedangkan PMA menjaga arus modal, inovasi, dan akses pasar global.
Metode BP Batam: Kolaborasi Data LKPM dan Impor Barang Modal
Lebih lanjut, Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan ВP Batam, Fary Djemy Francis, menjelaskan bahwa BP Batam juga menghitung realisasi investasi menggunakan metode komprehensif, yakni gabungan antara data LKPM dan data impor barang modal PMA dari KPU Bea Cukai Batam.
"Metode ini mencerminkan pergerakan investasi secara riil, tidak hanya secara administratif. Laporan LKPM mencatat proyek yang berjalan, sedangkan data impor barang modal menunjukkan aktivitas fisik industri dan perluasan kapasitas produksi,” jelas Fary.
Dengan metode ini, total investasi Batam hingga September 2025 tercatat Rp54,47 triliun, atau 91% dari target BP Batam sebesar Rp60 triliun.(chm)
Load more