Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ajukan Gagasan “Out of Nusantara”, Indonesia sebagai Poros Baru Evolusi Manusia dan Pusat Peradaban Purba di Forum Prasejarah Dunia
- Istimewa
Menbud juga mengumumkan bahwa pada akhir September lalu Indonesia berhasil memulangkan Koleksi Dubois dari Belanda, sejumlah 28.131 fosil termasuk material asli Homo erectus dari Trinil. Ia menyebut langkah ini sebagai tonggak keadilan sejarah dan kedaulatan budaya Indonesia.
“Selama lebih dari satu abad, dunia memperdebatkan asal-usul manusia menggunakan fosil yang ditemukan di Indonesia, sementara sebagian besar rakyat Indonesia bahkan tak bisa melihat fosil-fosil itu di tanah air. Era itu berakhir sekarang, dengan repatriasi Koleksi Dubois kembali ke Indonesia. Ini merupakan keberhasilan kita dalam menuntut keadilan restoratif, rekonsiliasi historis, dan kedaulatan ilmiah yang akan menentukan masa depan riset global di akar budayanya, Indonesia,” tegas Fadli Zon.
Bukti kedua menurut Menbud ialah temuan-temuan terkini dari berbagai gua dan situs-situs purba di bebagai wilayah Nusantara. “Indonesia memiliki lukisan naratif tertua di dunia, berusia sekitar 51.200 tahun yang ditemukan di gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. Lukisan ini menggambarkan hewan, figur manusia, interaksi antar-tokoh bahkan gambar perahu-perahu yang menunjukkan kemampuan bercerita visual lebih dari 51 milenium lalu,” jelasnya.
Selain itu, jejak awal Homo sapiens lebih dari 60.000 tahun lalu di Gua Lida Ajer, Sumatra Barat, juga merupakan salah satu bukti tertua di dunia bahwa manusia modern mampu hidup dan beradaptasi di ekosistem hutan hujan tertutup, bukan hanya sabana terbuka. Sementara Gua Harimau di Sumatra Selatan juga memperlihatkan kesinambungan budaya dari sekitar 22.000 tahun lalu dengan temuan tembikar, alat tulang, logam tembaga, perunggu dan besi awal dari sekitar abad ke-4 SM hingga abad ke-1 M. Bahkan ditemukan pula jejak penyakit anemia dan malaria pada manusia purba di gua ini. Bentang karst Sangkulirang–Mangkalihat di Kalimantan Timur juga menyimpan ribuan gambar purba yang bercerita tentang perburuan, tari, hingga ritual kolektif. Situs ini tengah diarahkan Indonesia menuju pengakuan Warisan Dunia UNESCO sebagai lanskap budaya–alam bernilai universal.
- Istimewa
Salah satu bukti paling kuat, menurut Fadli Zon, terdapat di gua Liang Kobori di kawasan karst Muna, Sulawesi Tenggara yang merekam perahu, perburuan kolektif di perairan, dan penggembalaan hewan. “Ini menunjukkan bahwa manusia awal di Nusantara sudah dapat mengarungi lautan dan sudah memiliki tradisi maritim. Lukisan-lukisan purba ini menunjukkan memori visual dunia maritim Austronesia yang nantinya turut membentuk identitas kepulauan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik,” jelas Fadli.
Load more